Internasional News

Perebutan Aleppo oleh Pemberontak Islamis Suriah Jadi Tantangan Baru bagi AS

GELUMPAI.ID — Kota Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di Suriah, telah jatuh ke tangan kelompok ekstremis Islamis, Hay’at Tahrir al-Sham (HTS). Kelompok ini merupakan gabungan dari faksi radikal yang memiliki akar dalam jaringan Al-Qaeda. Perebutan ini memukul rezim Bashar al-Assad serta sekutunya, termasuk Rusia, Iran, dan kelompok militan Hezbollah.

Menurut Jason Brodsky, Direktur Kebijakan di United Against Nuclear Iran, situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi kebijakan Amerika Serikat dan keamanan Israel. HTS dilaporkan menguasai fasilitas-fasilitas sensitif, termasuk pusat penelitian yang terkait dengan senjata kimia rezim Assad.

“Keterlibatan kelompok dengan latar belakang Al-Qaeda ini berimplikasi serius pada keamanan nasional Israel dan kepentingan AS di kawasan,” ujar Brodsky.

AS dan sekutunya juga mencatat bahwa Assad kemungkinan masih menyimpan sebagian senjata kimianya meski telah menandatangani perjanjian untuk menyerahkan arsenal tersebut pada 2013.

Kehancuran bagi Assad dan Sekutu

Pengambilalihan Aleppo oleh HTS menandai kekalahan militer besar bagi Assad dan aliansinya. Assad sebelumnya bergantung pada Iran dan Rusia untuk mempertahankan wilayah-wilayah strategis. Namun, kekalahan ini menunjukkan lemahnya pertahanan Assad di tengah gempuran kelompok-kelompok oposisi.

Phillip Smyth, pakar proxy Iran di Suriah, menjelaskan bahwa hampir seluruh kemenangan Assad sejak 2013 didorong oleh dukungan militer dari Iran dan Rusia.

“Rezim Assad sebenarnya sudah lama tidak memiliki kekuatan tempur yang efektif. Hampir semua keberhasilan militer Assad dilakukan oleh pasukan proksi Iran atau Rusia,” katanya.

HTS adalah organisasi yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris asing oleh AS. Kelompok ini bercita-cita membangun masyarakat seperti Taliban di Suriah. Namun, kelompok ini juga mengancam aktor-aktor lainnya di wilayah tersebut, termasuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi Kurdi yang didukung AS.

Wladimir van Wilgenburg, pakar studi Kurdi, menyatakan bahwa kehadiran HTS di Aleppo dapat mengancam wilayah-wilayah yang dikuasai oleh SDF. Selain itu, Rusia telah meluncurkan serangan udara di Aleppo, yang mengakibatkan korban di pihak sipil dan pemberontak.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar