GELUMPAI.ID – Kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait Indonesia. Ternyata, posisi Duta Besar Indonesia di Washington DC telah kosong selama hampir dua tahun.
Saat ini, kursi Dubes RI untuk AS masih kosong setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023. Rosan tidak lagi menjabat sebagai Dubes karena ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wakil Menteri BUMN. Menurut situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Indonesia telah memiliki 21 individu yang menjabat sebagai Dubes di KBRI Washington DC sejak pertama kali posisi tersebut dibuka.
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, lima nama yang pernah mengisi posisi tersebut, di antaranya Ali Sastroamidjojo, Moekarto Notowidigdo, Zairin Zain, Lambertus Nicodemus Palar, dan Suwito Kusumowidagdo.
Selanjutnya, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ada sembilan orang yang menjabat sebagai Dubes, yaitu Soedjatmoko, Syarief Thayeb, Roesmin Noerjadin, Ashari Danudirdjo, Hasnan A. Habib, Soesilo Soedarman, Abdul Rahman Ramly, Arifin Siregar, dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, serta dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sejumlah nama juga menjabat sebagai Dubes, antara lain Sudjadnan Parnohadiningrat, Dino Patti Djalal, dan Budi Bowoleksono.
Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tiga nama terakhir yang menduduki jabatan tersebut adalah Mahendra Siregar, Muhammad Lutfi, dan Rosan Roeslani.
Sejak Rosan selesai bertugas pada Juli 2023, belum ada penunjukan Dubes baru oleh Jokowi untuk menggantikan posisi tersebut. Bahkan, meski Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, ia juga belum memilih siapa yang akan mengisi kursi Dubes RI untuk Amerika Serikat ini.
Sumber : LambeTurah