PPN Naik Jadi 12 Persen! Ekonom Sebut PDB Indonesia Tergerus 0,1%
GELUMPAI.ID – Pemerintah Indonesia berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Kebijakan ini diprediksi bakal memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional dalam jangka pendek. Pasalnya, daya beli masyarakat yang kian menurun diperkirakan akan menekan pertumbuhan ekonomi.
Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Banjaran Surya Indrastomo mengungkapkan bahwa kenaikan tarif PPN ini berisiko mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 0,1 persen. Perekonomian Indonesia pada 2025 diproyeksikan tumbuh hanya sekitar 5,1 – 5,2 persen. Selain itu, inflasi diprediksi meningkat sebesar 0,4 persen akibat naiknya harga barang setelah penyesuaian tarif PPN. Secara keseluruhan, inflasi nasional diperkirakan melambung mencapai 3,42 persen di tahun 2025.
“Di Indonesia ini, hubungan inflasi dengan pertumbuhan sangat dekat,” ucap Banjaran dalam acara Sharia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Senin (23/12/2024). Banjaran juga menjelaskan bahwa tarif PPN yang lebih tinggi akan menyebabkan kenaikan harga barang konsumer.
Tingginya biaya produksi yang ditanggung oleh perusahaan consumer goods dengan margin keuntungan sekitar 5 persen menjadi tantangan. Kenaikan PPN tersebut dipastikan tidak bisa ditanggung lagi oleh pelaku usaha tanpa akhirnya membebani konsumen. “Perusahaan-perusahaan consumer goods dengan margin keuntungan 5 persen, kenaikan PPN tidak bisa mengambil risiko, harus kasih ke konsumen,” ujar Banjaran.
Peningkatan tarif PPN tentu akan memperburuk daya beli masyarakat. Namun, Banjaran menilai dampak negatifnya masih bisa dikendalikan. Salah satu kompensasi bagi pertumbuhan ekonomi berasal dari belanja pemerintah yang semakin besar akibat penerimaan pajak yang juga semakin tinggi.
Banjaran pun mengungkapkan keyakinannya jika pemerintah bisa memanfaatkan penerimaan yang lebih besar untuk belanja produktif, maka dampak kebijakan kenaikan tarif PPN dapat berimplikasi positif bagi ekonomi jangka panjang.
Tinggalkan Komentar