Nasional

Prabowo Beberkan Langkah Hadapi Tarif Trump yang Memberatkan

Table of Contents+

    GELUMPAI.ID — Presiden Prabowo Subianto memberi penjelasan tegas mengenai dampak kebijakan tarif impor terbaru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Dalam wawancara dengan enam jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Prabowo menilai kebijakan tersebut memberikan tekanan besar pada industri Indonesia.

    Ia mengakui bahwa sejumlah sektor padat karya, seperti tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur, akan merasakan dampak langsung dari kebijakan ini.

    “Ini berat karena ini padat karya. Tapi kita akan cari jalan keluar. Kita harus berani mencari pasar baru. Kita ini terlalu manja juga,” ujar Prabowo.

    Prabowo menegaskan bahwa selama ini Indonesia telah mengikuti sistem perekonomian AS yang menganut pasar bebas dan globalisasi.

    Polda Banten Tetapkan 2 Tersangka Pengoplosan BBM di SPBU Ciceri

    “Kita murid yang setia. Kita ikut. Paling setia, paling loyal,” tambahnya.

    Namun, saat ini, Prabowo percaya bahwa Indonesia harus mulai berdiri di atas kaki sendiri.

    “Saudara-saudara sekalian, Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri. Tidak ada yang akan bantu kita kecuali diri kita sendiri. Dan ini realita,” tegasnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa sudah bertahun-tahun ia memperjuangkan kemandirian ekonomi Indonesia.

    Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa koordinasi dengan negara-negara ASEAN dan pihak-pihak lain terus dilakukan untuk mencari solusi.

    Wendy Red Velvet Bergabung dengan Agensi Baru ASND

    “Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi,” katanya.

    Terkait kebijakan AS, Prabowo mengakui bahwa Amerika memiliki hak untuk membela kepentingan nasional mereka.

    “Kita ini termasuk surplus yang tidak terlalu besar, 18 miliar dolar AS. Tapi pengusaha kita juga harus punya long term planning dan tidak tergantung pada satu pasar yang nyaman,” ujarnya.

    Prabowo juga menilai Afrika sebagai pasar baru yang menjanjikan, dengan banyak peluang di negara-negara berkembang. Ia mengapresiasi pengusaha Indonesia, seperti Salim Group, yang berani berinvestasi di benua tersebut.

    “Di Afrika, mereka hobinya makan Indomie. Kita harus mencari pasar baru,” ungkap Prabowo.

    Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina Saat Serbuan di Tepi Barat Utara

    Laman: 1 2