GELUMPAI.ID — Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Istana Negara pada Kamis (20/3/2025) untuk membahas strategi besar guna meningkatkan pendapatan negara. Dalam pertemuan yang berlangsung sejak sore hingga malam itu, topik yang paling mengemuka adalah upaya untuk meningkatkan tax ratio.
“Kami bahas bagaimana kita bisa meningkatkan tax ratio dan upaya intensifikasi serta perbaikan administrasi,” ujar Sri Mulyani setelah pertemuan. Ia menjelaskan bahwa pemerintah sedang berfokus untuk mendorong penerimaan negara melalui kebijakan yang lebih efektif.
Baca: Pajak SPT: Ditjen Pajak Targetkan 16,21 Juta Wajib Pajak Lapor Tahun Ini
Prabowo sendiri menginginkan rasio pajak Indonesia bisa naik signifikan hingga mencapai 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan angka stagnan sekitar 10% yang tercatat dalam dekade terakhir. Sri Mulyani menambahkan bahwa langkah-langkah strategis sedang disiapkan untuk mewujudkan target tersebut. “Kita upayakan beberapa langkah untuk capai 23%,” tegasnya.
Baca: 10 Negara Paling Bahagia di Dunia, Siapa yang Juara?
Meski demikian, Sri Mulyani mengakui bahwa pencapaian target tersebut tidak akan mudah dan membutuhkan waktu. Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Sri Mulyani menyebutkan bahwa pihaknya masih memerlukan waktu untuk menyusun peta jalan atau roadmap yang jelas dalam rangka meningkatkan tax ratio.
“Pak Anggito baru jadi Wakil Menteri Keuangan beberapa minggu yang lalu, jadi kami sedang siapkan roadmap-nya,” terang Sri Mulyani, mengacu pada Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu yang baru saja menjabat.
Sumber: CNBC Indonesia