GELUMPAI.ID — Aksi premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (Ormas) membuat geram kalangan pengusaha Indonesia. Mereka mengeluhkan maraknya pemalakan dan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut.
Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan penindakan terhadap tindakan pungli yang dilakukan oleh Ormas.
“Presiden perintahkan untuk tadi perintahkan TNI-Polri untuk melihat seperti itu. Kita harus tindak hal semacam itu, dan nanti dipelajari dengan baik, pokoknya harus baik,” ujar Luhut di Kantor Presiden, Rabu (19/3/2025).
Aksi premanisme oleh Ormas memang sudah cukup meresahkan pengusaha. Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan bahwa banyak pelaku pemalakan yang berasal dari individu tanpa pekerjaan tetap yang memanfaatkan celah dalam proyek-proyek yang ada.
“Kebanyakan mereka tuh kan nggak punya kerjaan ya. Jadi cari-carinya kayak begitu,” ungkap Hariyadi kepada CNBC Indonesia pada Selasa (4/3/2025).
Lebih lanjut, Hariyadi juga menyebutkan bahwa menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri, oknum-oknum Ormas sering kali meminta Tunjangan Hari Raya (THR) dari para pengusaha. Sebagai langkah antisipasi agar bisnis tetap berjalan lancar, beberapa pengusaha akhirnya memberikan THR kepada Ormas meski kondisi tiap daerah berbeda-beda.
Aksi premanisme ini bahkan disebut-sebut menyebabkan gagalnya realisasi investasi. Menanggapi hal ini, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan bahwa penting bagi semua pihak untuk berdiskusi dengan baik guna menyelesaikan permasalahan ini.
“Kalau saya lihatnya perlu ada diskusi yang lebih baik lah. Kan yang penting kalau ada investasi masuk ini, kalau semuanya lancar, semuanya damai, itukan juga menciptakan lapangan pekerjaan di situ,” jelas Rosan saat ditemui di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, komunikasi antar kementerian dan masyarakat sekitar perlu lebih diperkuat untuk memastikan bahwa investasi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi ekonomi setempat.