Internasional News

Prancis di Ujung Kekacauan: Mosi Tidak Percaya Ancam PM Michel Barnier!

GELUMPAI.ID – Perdana Menteri Prancis, Michel Barnier, menghadapi ancaman besar setelah para anggota parlemen mengajukan mosi tidak percaya pada Senin (3/12). Langkah ini dapat membuat pemerintahannya tumbang dalam hitungan hari.

Mosi ini diajukan setelah Barnier mencoba melewati persetujuan legislatif untuk anggaran 2025 yang mencakup kenaikan pajak sebesar €60 miliar ($62,8 miliar) dan pemotongan anggaran demi menurunkan defisit menjadi 5% tahun depan, sesuai target aturan Uni Eropa pada akhir dekade.

Barnier, yang memimpin pemerintahan minoritas sejak September dengan dukungan dari kelompok sentris dan konservatif, menggunakan klausul konstitusi untuk mengesahkan anggaran tanpa pemungutan suara parlemen. Namun, langkah ini membuka peluang bagi anggota parlemen untuk mengajukan mosi tidak percaya—yang segera dilakukan oleh kubu oposisi kiri.

“Pemerintah Tidak Sah”

Mathilde Panot, anggota parlemen dari kubu kiri, menyebut tindakan Barnier sebagai “perebutan kekuasaan yang kelewat batas” dalam pernyataan di media sosial.

“Kami telah mengajukan mosi tidak percaya. Kejatuhan Barnier sudah pasti. Macron yang berikutnya,” tulis Panot, mengarahkan kritik pedasnya kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Pesan Hakim MK Korea Selatan Saat Pensiun, Soroti Pentingnya Penghormatan terhadap Putusan Pemecatan Yoon Suk Yeol

Sesi debat dan pemungutan suara awal dijadwalkan berlangsung pada Rabu (6/12). Jika mosi ini lolos, Prancis berpotensi terjebak dalam kekacauan politik. Anggaran akan otomatis dibatalkan, dan Barnier bersama para menterinya hanya akan menjabat sebagai pemerintahan sementara hingga Macron menunjuk perdana menteri baru.

Risiko bagi Stabilitas Ekonomi

Situasi ini juga mengkhawatirkan pasar keuangan, terutama mengingat defisit anggaran Prancis diprediksi mencapai 6,1% dari PDB pada 2024—lebih dari dua kali lipat batas yang ditetapkan Komisi Eropa. Investor yang cemas bahkan mulai menganggap risiko kredit Prancis hampir setara dengan Yunani.

Marine Le Pen, pemimpin partai sayap kanan National Rally, juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap Barnier. Dia bahkan memberikan ultimatum kepada Barnier untuk memenuhi tuntutan partainya pada Senin lalu.

Laman: 1 2

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama