Dunia Digital

Presiden El Salvador Prediksi Kenaikan Harga Bitcoin Bakal Terjadi Dalam Waktu Dekat

GELUMPAI.ID – Usai International Monetary Fund (IMF) mendesak pemerintahnya menghapus status Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, Presiden El Salvador, Nayib Bukele, membuat prediksi atas Bitcoin (BTC).

Presiden menuturkan pada kasus kelangkaan Bitcoin, bahwa ada ‘lebih dari 50 juta jutawan’ di dunia, dan tidak ada cukup Bitcoin, jika masing-masing dari mereka ingin memiliki setidaknya 1 BTC.

Bukele melalui akun Twitternya pada hari Senin, memprediksi bahwa Bitcoin pada akhirnya akan melihat ‘kenaikan harga raksasa’, karena pasokan terbatas hanya 21 juta koin digital.

“Tidak cukup bahkan untuk setengah dari mereka. Kenaikan harga raksasa hanya masalah waktu,” cuitnya.

Komentar Bukele muncul tak lama setelah IMF mendesak El Salvador untuk mengakhiri pengakuannya terhadap Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, karena risiko yang terkait dengan stabilitas keuangan dan perlindungan konsumen.

AI Gambar Ghibli Bikin Heboh, Seniman Khawatir!

Laporan IMF mengikuti penurunan harga Bitcoin yang tajam, dengan BTC kehilangan sekitar $10.000 nilainya dalam periode dari 20 Januari hingga 25 Januari, menurut data dari CoinGecko.

Sebelumnya, pemerintah Salvador melakukan pembelian 200-BTC pertamanya pada 6 September, ketika BTC diperdagangkan sekitar $52.000. Kehancuran Bitcoin terbaru menyebabkan kerugian besar yang dinominasikan dalam dolar pada cadangan Bitcoin El Salvador.

El Salvador juga kemudian membeli beberapa Bitcoin di sekitar $54.000 pada bulan November dan lebih banyak BTC seharga $49.000 pada pertengahan Desember. Menyusul setelah Pemerintah membeli 420 BTC pada 27 Oktober, ketika harga pasar Bitcoin berada di atas $58.000.

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama