Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Akan Cabut Darurat Militer Setelah Penolakan dari Parlemen
GELUMPAI.ID – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan akan mencabut darurat militer yang sebelumnya dideklarasikan pada Selasa malam. Keputusan ini diambil beberapa jam setelah Majelis Nasional (parlemen) dengan tegas menolak dekrit tersebut.
Darurat militer ini, yang diumumkan mendadak oleh Yoon, menandai pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun langkah seperti itu diambil di Korea Selatan. Yoon mengklaim langkah ini diperlukan untuk melindungi negara dari “ancaman komunisme Korea Utara” dan menanggulangi krisis politik akibat kebuntuan antara pemerintahannya dan oposisi. Namun, deklarasi ini memicu protes besar-besaran dari masyarakat dan kritik tajam dari parlemen.
Pada Rabu dini hari, Yoon mengumumkan akan menggelar rapat kabinet untuk secara resmi mencabut status darurat militer sesuai konstitusi. Saya akan segera mengadakan rapat kabinet untuk menerima permintaan Majelis Nasional dan mengakhiri darurat militer, kata Yoon dalam pernyataannya sekitar pukul 4 pagi waktu setempat.
Krisis Politik dan Kebuntuan Anggaran
Konflik antara Yoon dan oposisi Partai Demokrat, yang memegang mayoritas kursi di parlemen, telah berlangsung selama berminggu-minggu. Kebuntuan terjadi terkait anggaran tahun depan, disertai seruan untuk memakzulkan beberapa anggota kabinet Yoon yang terlibat dalam skandal korupsi.
Darurat militer ini mencakup larangan aktivitas politik dan tindakan yang dianggap “memicu ketidaktertiban sosial.” Sebelum deklarasi ini dicabut, parlemen sempat dibarikade oleh pasukan militer dan polisi, tetapi akhirnya 190 dari 300 anggota parlemen, termasuk anggota partai Yoon sendiri, berhasil berkumpul untuk membatalkan dekrit tersebut.
Tanggapan Publik dan Dampak Ekonomi
Deklarasi darurat militer mengejutkan bahkan anggota partai Yoon, Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party). Beberapa tokoh terkemuka, seperti Ketua Han Dong-hoon dan Wali Kota Seoul Oh Se-hoon, secara terbuka menyatakan penentangan mereka terhadap langkah Yoon. Pemimpin fraksi partai di parlemen, Choo Kyung-ho, bahkan mengaku baru mengetahui deklarasi itu dari media.
Tinggalkan Komentar