Program Makan Gratis, Emisi Karbon Siap Naik?
GELUMPAI.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto menuai sorotan. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memprediksi lonjakan potensi sampah organik dan emisi karbon dari program yang menargetkan 17 juta siswa pada akhir tahun ini.
Manajer Kampanye Polusi dan Urban Walhi, Abdul Ghofar, mengungkap data mengejutkan terkait potensi limbah. “Jika setiap porsi menghasilkan sampah organik 25-50 gram, maka dengan 17 juta siswa, potensi sampah harian mencapai 425-850 ton,” ujarnya pada Selasa, 14 Januari 2025.
Menurut Walhi, tumpukan sampah tersebut berpotensi menyumbang emisi karbon hingga 127,5-255 ton CO2e setiap hari. Apabila program berjalan selama 200 hari sekolah, emisi tahunan dapat melambung hingga 51.000 ton CO2e.
Skema Penanggulangan Sampah
Ghofar menegaskan bahwa potensi ini dapat ditekan. “Upaya minimalisasi susut pangan dari distribusi hingga memastikan porsi makan yang pas adalah kunci,” jelasnya. Sarana pengelolaan sampah organik di sekolah juga harus disiapkan agar tidak berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA).
Respons Pemerintah
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah antisipasi, terutama di wilayah uji coba seperti Palembang. “Regulasi terkait pengelolaan sampah organik dari MBG harus diterapkan sesuai UU Nomor 18 Tahun 2008 dan UU Nomor 32 Tahun 2009,” tegasnya.
Hanif menambahkan, pengabaian pengelolaan sampah berpotensi dikenakan sanksi berat. “Target ratusan sekolah di Sumatera Selatan membutuhkan perhatian khusus dalam penanganan limbah organik,” katanya saat kunjungan kerja pada Senin, 13 Januari 2025.
Sumber: TEMPO
Tinggalkan Komentar