Puisi: Memelukmu dalam Doa
Kamu kini yang jauh disinggasana keabadian
Kini bukan hanya jarak dan waktu yang memisahkan
Namun alampun ikut berperan memberi jarak antara kita
sehingga tak nampak ragamu dalam benakku
Keadaan ini membuatku menangis
Seketika ku merasa duniaku runtuh
Separuh jiwaku ikut pergi seiring kepergianmu
Mengapa Tuhan begitu tega memisahkan kita
Lambat laun ku mulai memahami
Bukan, sungguh bukan Tuhan tega pada hambanya
Bukan Tuhan tak menuliskan cerita indah dalam hidupku
Tuhan hanya sedang menguji keikhlasanku
Bukankah apa yang ada di bumi milik Tuhan semesta alam
Kini esok dan nanti Ia berhak mengambilnya
Tidak ada yang abadi didunia ini
Semua milik ilahi rabbi
Tak ada yang bisa ku lakukan untuk melawan takdir ini
Semua terjadi atas kehendak Rab-ku
Aku kini hanya bisa memelukmu dalam doa
Doa yang tak pernah terputus dalam sujud panjangku
Profil Penulis
Imas seorang perempuan kelahiran 1995 ini tinggal di Pamarayan, Kabupaten Serang-Banten. Ia merupakan seorang guru sekolah dasar di Kecamatan Pamarayan, adapun motto yang ia pegang “Menulis adalah salah satu hal yang harus dilakukan, dengan menulis kita bisa mengekspresikan perasaan yang sedang kita rasakan.
Tinggalkan Komentar