Wara-Wiri

Pulau Pisang, Dari Sejarah Kelam Menjadi Destinasi Wisata

GELUMPAI.ID – Pulau Kambing atau orang sekitar kerap memanggilnya Pulau Pisang, nama yang seolah mengundang untuk dijelajahi oleh para pelancong dan pencinta alam.

Terletak tidak jauh dari Pelabuhan Karangantu, Pulau Pisang ini mempesona dengan keindahan alamnya yang masih alami. Pantai berpasir putih dan laut yang jernih adalah beberapa daya tarik utama pulau ini.

Namun, di balik pesonanya yang indah, Pulau Pisang menyimpan sejarah kelam sebagai tempat pembuangan mayat hasil pembunuhan.

Konon, pulau ini digunakan oleh pemerintahan Kolonial Belanda sebagai tempat pembuangan mayat hasil pembunuhan. Praktik ini tidak hanya menciptakan gambaran kelam tentang pulau ini tetapi juga menandakan sejarahnya yang tragis.

Diduga mayat tersebut merupakan tahanan yang meninggal, terutama para tahanan politik, dikebumikan di pulau ini sebagai cara untuk menghapus jejak mereka. Dengan demikian, Pulau tersebut secara tidak sadar menjadi kuburan bagi banyak jiwa yang menderita.

Berdasarkan pantauan tim gelumpai, banyak ditemukan tulang belulang manusia di sekitar dinding tanah yang mengalami abrasi. Praktik pembuangan mayat ini juga diduga masih terus berlanjut hingga saat ini, dibuktikan dengan penemuan beberapa mayat di sekitar pulau dua bulan kebelakang.

Tepat di puncak pulau juga terdapat makam keramat ki pangsit yang dahulunya merupakan dukun santet, pun tidak sedikit yang datang untuk ziarah ke makam beliau.

Pulau Pisang telah berhasil mengubah dirinya dari tempat pembuangan mayat yang kelam menjadi destinasi wisata yang indah dan menawan. Hal tersebut adalah contoh yang kuat tentang bagaimana sejarah yang tragis dapat diubah menjadi cerita kebangkitan dan kecantikan yang tak terlupakan.

Pulau Pisang adalah pengingat yang kuat akan betapa kuatnya tekad manusia untuk mengatasi masa lalu dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar