Internasional News

Rapper Iran Toomaj Salehi Akhirnya Dibebaskan Setelah 753 Hari Penjara

GELUMPAI.ID – Toomaj Salehi, rapper sekaligus aktivis oposisi Iran, akhirnya dibebaskan dari penjara setelah mendekam selama 753 hari di Penjara Dastgerd, Isfahan. Kabar ini diumumkan oleh tim hukum internasionalnya pada Senin (04/12).

Salehi, 32 tahun, ditangkap pada Oktober 2022 karena mendukung aksi protes nasional Woman Life Freedom yang meletus setelah kematian Mahsa Jhina Amini, seorang perempuan Kurdi-Iran yang meninggal dalam tahanan polisi akibat diduga mengenakan jilbab secara tidak benar.

Melalui musik dan unggahan di media sosial, Salehi selama ini dikenal vokal mengkritik pemerintah Iran yang dianggap represif. Selama aksi protes tersebut, ia kerap menyerukan masyarakat untuk melawan pemerintah, bahkan membagikan video dirinya turun ke jalan bersama para demonstran.

Lirik Menggetarkan Sebelum Penangkapan

Dalam salah satu lagu yang dirilis sebelum ditangkap, ia menulis lirik yang berbunyi, “Seseorang dianggap bersalah karena menari dengan rambut terurai, seseorang dianggap bersalah karena berani dan lantang.”

Namun, suara kritisnya harus dibayar mahal. Salehi sempat mengalami penyiksaan dan kurungan isolasi, seperti yang ia ungkapkan dalam sebuah video singkat usai dibebaskan sementara tahun lalu. Sayangnya, ia kembali ditangkap dengan tuduhan menyebarkan kebohongan.

Menteri Pertahanan Sementara Korea Selatan, Kim Seon-ho Absen di Forum Keamanan Internasional

Bebas dari Hukuman Mati

Pada April 2023, pengadilan rendah di Isfahan menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Salehi atas tuduhan “menyebarkan kerusakan di muka bumi.” Namun, vonis tersebut dibatalkan oleh Mahkamah Agung Iran pada Juni.

“Rezim mencoba membungkam Toomaj dengan hukuman mati, menyiksanya hingga menghancurkan semangatnya. Namun setelah semua penderitaan ini, mereka akhirnya membebaskannya,” ungkap sepupunya, Arezou Eghbali Babadi, dalam pernyataan resmi.

Dukungan Internasional

Proses hukum Salehi mendapat sorotan global. Tim pengacara internasional dari Doughty Street Chambers dan organisasi nirlaba seperti Index on Censorship serta Human Rights Foundation mengajukan banding ke PBB untuk menentang penahanannya.

Caoilfhionn Gallagher, pengacara keluarga Salehi, menyatakan, “Ini adalah momen perayaan: Klien kami yang pemberani dan cemerlang akhirnya bebas. Tetapi ini juga momen kewaspadaan, agar dunia tidak berdiam diri melihat pelanggaran hak asasi manusia seperti ini.”

Pesan Hakim MK Korea Selatan Saat Pensiun, Soroti Pentingnya Penghormatan terhadap Putusan Pemecatan Yoon Suk Yeol

Laman: 1 2

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama