Reaksi Hamas atas Tumbangnya Rezim Al Assad Pro-Iran di Suriah
GELUMPAI.ID – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memberikan reaksi setelah rezim Bashar Al Assad di Suriah jatuh pada 8 Desember 2024. Milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpin Abu Mohammed Al Julani berhasil menguasai ibu kota Damaskus, memaksa Al Assad melarikan diri ke Rusia.
Hamas, yang selama ini memiliki hubungan dengan berbagai faksi perlawanan di Timur Tengah, menyambut baik kejatuhan rezim Al Assad. Mereka menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Suriah atas keberhasilan mereka meraih aspirasi untuk kebebasan dan keadilan.
Dilansir dari CNN Indonesia, Hamas menyatakan, “Kami menyerukan kepada semua lapisan rakyat Suriah agar merapatkan barisan.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa Hamas mendukung perubahan politik yang terjadi di Suriah.
Hubungan Al Assad dengan Iran dan Hizbullah
Bashar Al Assad dikenal sebagai sekutu dekat Iran, yang juga mendukung kelompok Hizbullah di Lebanon. Suriah di bawah rezim Al Assad menjadi basis strategis bagi Iran dan Hizbullah dalam melawan agresi Israel terhadap Palestina. Hal ini menjadikan Suriah sebagai salah satu titik fokus serangan Israel yang menargetkan basis-basis milisi pro-Iran di wilayah tersebut.
Jihad Islam Palestina Pilih Netral
Berbeda dengan Hamas, kelompok milisi Palestina Jihad Islam memilih untuk tetap netral terhadap perang saudara yang terjadi di Suriah. Sekretaris Jenderal Jihad Islam, Jihad Al Nakhalah, mengatakan, “Apa yang telah terjadi di Suriah merupakan urusan orang-orang Suriah.” Meskipun demikian, mereka berharap agar perjuangan Palestina tetap mendapat dukungan dari Suriah setelah rezim Al Assad tumbang.
Suriah sendiri selama ini menjadi tempat penampungan bagi pengungsi Palestina. Badan PBB untuk Urusan Pengungsian (UNRWA) mencatat terdapat sekitar 438 ribu pengungsi Palestina di negara tersebut.
Tinggalkan Komentar