Bisnis & Ekonomi

Ribuan Pekerja VW Mogok! PHK & Penutupan Pabrik Jadi Isu Panas

GELUMPAI.ID – Ribuan pekerja Volkswagen (VW) siap kembali turun ke jalan pada Senin, 9 Desember mendatang. Aksi mogok kerja ini digelar sebagai bentuk perlawanan terhadap ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) dan rencana penutupan pabrik di Jerman.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis (5/12/2024), serikat pekerja IG Metall menegaskan bahwa aksi ini akan berlangsung selama empat jam di sembilan lokasi berbeda. Kali ini, durasi mogok kerja menjadi dua kali lipat lebih lama dibanding putaran pertama aksi industrial di awal Desember.

“Kami sekarang akan meningkatkan upaya kami pada tanggal 9 Desember dan dengan demikian meningkatkan tekanan pada perusahaan di meja perundingan,” ujar negosiator IG Metall, Thorsten Groeger, seperti dilansir Reuters, Jumat (6/12/2024).

Tekanan Baru untuk VW

Pada Senin pagi, ribuan karyawan VW diperkirakan akan menghadiri rapat umum di Wolfsburg, markas besar VW, sebelum negosiasi kembali dimulai. Para pejabat serikat pekerja mengisyaratkan bahwa tekanan bisa saja meningkat jika tidak ada kesepakatan yang tercapai. Hal ini berpotensi mengarah pada pemogokan yang lebih panjang, bahkan mungkin tanpa batas waktu.

Aksi ini bertepatan dengan diskusi kritis antara Volkswagen dan perwakilan buruh terkait langkah-langkah pemotongan biaya. Perusahaan menganggap langkah tersebut vital untuk menjaga daya saing di tengah kenaikan biaya produksi dan persaingan dari produsen asing.

Volkswagen, melalui pernyataan pada Kamis, menegaskan bahwa manajemen dan perwakilan pekerja tetap berkomitmen untuk berdialog. Mereka mencari solusi jangka panjang yang seimbang antara stabilitas ekonomi perusahaan dan kelangsungan pekerjaan.

Oliver Blume: “Ini Bukan Dunia Fantasi!”

CEO Volkswagen Group, Oliver Blume, membela keputusan strategis perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat. “Manajemen tidak dapat beroperasi di dunia fantasi,” tegasnya pada Rabu (4/12/2024).

Krisis ini menjadi salah satu dari banyak masalah yang menghantam sektor otomotif Eropa. Ribuan pekerjaan di industri mobil dan pemasoknya terancam karena melemahnya pasar, ditambah transisi ke kendaraan listrik yang berjalan lebih lambat dari perkiraan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar