GELUMPAI.ID — Aktivitas seksual seperti fingering sering dianggap aman, namun sebenarnya ada beberapa risiko kesehatan yang bisa timbul. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun jarang terjadi, fingering dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius.
Salah satu penyakit yang dapat ditularkan lewat fingering adalah Human Papillomavirus (HPV). HPV bisa ditemukan di bawah kuku seseorang yang terinfeksi, dan meskipun risiko penularannya sangat jarang, itu tetap mungkin terjadi. Penularan HPV melalui fingering sangat kecil, namun tetap harus diwaspadai.
Selain HPV, gonore juga dapat menular melalui fingering, meskipun penelitian langsung terbatas. Gonore adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan bisa menginfeksi rektum atau anus jika cairan tubuh yang terinfeksi berpindah selama aktivitas seksual.
Penularan ini lebih berisiko jika kebersihan tidak dijaga dengan baik.
Vaginosis bakterialis, yang terjadi karena ketidakseimbangan bakteri di vagina, juga bisa dipicu oleh fingering. Bakteri yang menyebabkan kondisi ini dapat ditularkan melalui aktivitas seksual, termasuk fingering.
Gejala termasuk gatal, keputihan berbau amis, dan labia yang merah. Jika gejalanya tidak hilang, pengobatan dengan antibiotik mungkin diperlukan.
Herpes juga bisa ditularkan melalui fingering, terutama jika ada kontak dengan luka terbuka. Meskipun lebih umum terjadi melalui kontak langsung dengan luka, herpes bisa menyebar pada kulit yang tidak rusak jika ada kontak dengan area sensitif seperti vagina atau mulut.
Pendarahan ringan setelah fingering juga bisa terjadi akibat iritasi ringan pada vagina. Pendarahan biasanya disebabkan oleh goresan kecil atau iritasi pada leher rahim.
Jika pendarahannya ringan dan tidak disertai gejala lain, tidak perlu panik.
Skabies, yang disebabkan oleh parasit kecil, juga bisa menyebar melalui kontak kulit, termasuk saat melakukan fingering.
Meskipun skabies menyebabkan gatal dan ruam, kondisi ini bisa disembuhkan dengan pengobatan.
Nyeri pada vagina setelah fingering juga bisa menjadi masalah, terutama jika tidak cukup dilumasi atau jika tangan pasangan tidak cukup basah.