News

RSUD Banten Dinilai Lalai, Ketum HMI MPO Komisariat Unbaja : Pelayanan Seadanya

GELUMPAI.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten dinilai lalai dalam memberikan pelayanan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Komisariat Unbaja, Rifqi Fatahilah pada Selasa, 1 November 2022.

Bukan tanpa alasan Rifqi menyampaikan penilaian terkait pelayanan RSUD Banten yang kurang memuaskan bahkan terkesan abai.

Hal itu bermula pada saat dirinya menerima permintaan tolong dari salah satu warga asal Kabupaten Pandeglang pada Minggu, 30 Oktober lalu.

“Mereka menghubungi melalui sambungan telepon kepada kami. Mereka mengaku kebingungan karena ibu mereka terkena stroke dan harus segera dirujuk ke RSUD Banten untuk dilakukan pemeriksaan, terutama CT Scan,” ujar Rifqi Fatahilah Ketua Umum HMI MPO Komisariat Unbaja pada Selasa, 1 November 2022.

Akan tetapi saat berusaha untuk menghubungi pihak RSUD Banten untuk melakukan konsultasi terkait rujukan dari Puksesmas setempat ke sana, pihak rumah sakit tidak kunjung memberikan respon.

Bahkan meski sudah menunggu waktu lama, pihak rumah sakit tidak kunjung memberikan jawaban.

“Sehingga mereka meminta kepada kami untuk bisa mendatangi RSUD Banten, dan berkonsultasi langsung terkait dengan perujukan ibunya ke RSUD. Itu sekitar pukul 19.20 WIB,” terangnya.

Kemudian Rifqi menambahkan, perihal sambungan yang tidak kunjung mendapatkan tanggapan, pihak operator rumah sakit beralasan jika hotline yang biasa digunakan tengah mengalami kendala.

Hal itulah yang kemudian turut disayangkan oleh Rifqi. Sehingga menurutnya masalah tersebut sangat menyusahkan bagi penerima layanan, terlebih lagi saat situasi genting.

““Ini menjadi catatan pertama kami. Bayangkan jika memang ada yang benar-benar butuh cepat dan layanan hotlinenya rusak seperti itu, pasti sangat menyusahkan. Bahkan orang Puskesmas saja tidak tahu bagaimana untuk menghubungi RSUD selain melalui hotline. Kami terpaksa menggunakan WhatsApp pribadi untuk menyambungkan pihak RSUD dengan Puskesmas untuk berkoordinasi,” katanya.

Pemeliharaan Alat Kesehatan RSUD Banten yang Terabaikan

Bukan hanya itu saja masalah yang terjadi. Rupanya pada saat pendampingan, Ketua Umum HMI MPO Komisariat Unbaja itupun juga menemukan masalah lain yang ada di lokasi

Dirinya menyoroti perihal pemeliharaan alat kesehatan milik RSUD Banten.

Setelah melakukan konsultasi dan koordinasi hampir sekitar tiga jam, Rifqi mengatakan bahwa pasien stroke itu dapat dirujuk ke RSUD Banten. Namun ternyata, alat CT Scan milik RSUD Banten juga tengah rusak dan tidak bisa digunakan.

“Hingga akhirnya RSUD mengarahkan untuk pergi ke Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP) dulu untuk menjalankan CT Scan, lalu dirujuk lagi ke RSUD Banten untuk perawatan lanjutan,” tuturnya.

Melihat serangkaian masalah tersebut, Rifqi menyayangkan fasilitas yang tersedia di rumah sakit milik provinsi itu begitu ala kadarnya, dan pelayanan yang diberikan terkesan lalai.

“Jangan sampai mentang-mentang gratis, pelayanannya jadi tidak maksimal. Pelayanan seadanya, fasilitas seadanya,”

“RSUD harus bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Kalau untuk menghubunginya saja sudah susah, bagaimana masyarakat bisa mudah dalam mengakses pelayanannya,” tandasnya.***

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.