Rumah Hanyut, Penyintas Banjir Harapkan Perbaikan Rumah
GELUMPAI.ID – Sejumlah rumah di Kota Serang mengalami rusak sedang hingga rusak parah akibat bencana banjir di Kota Serang pada awal bulan Maret 2022 lalu. Tak hanya itu, banjir dahsyat itu membuat sejumlah warga kehilangan harta benda hingga rumah hanyut akibat derasnya arus air saat itu.
Kondisi tersebut mengharuskan mereka mengungsi untuk sementara waktu. Penyintas banjir yang kehilangan rumah, berharap Pemkot Serang segara mendatangkan bantuan.
Salah satu warga terdampak banjir di Perumahan Angsoka, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Hayumi, mengungkap bahwa beberapa rumah yang berada di dekat sungai hanyut terbawa arus banjir.
“Sebagian banyak ya ada di pinggir sungai, jarak dari bibir sungai itu 15 meter,” ujarnya, kemarin.
Hayumi mengatakan bahwa sebelumnya perumahan warga dan bibir sungai memiliki jarak cukup jauh. Bahkan, warga memiliki administrasi yang membuktikan rumah mereka berdiri tidak di bantaran sungai.
“Sebelum terjadi banjir itu jauh banget, ini kan ada pengikisan tanah, sama banyak yang jebol, jadi kaya makin deket gitu,” tuturnya.
Ia menuturkan bahwa bibir sungai kemungkinan terkikis hingga lima meter, bahkan bisa jadi lebih. Sebab, sebelum peristiwa banjir melanda, terlihat jarak yang cukup jauh antara rumah warga dan bibir sungai.
“Sepertinya yang terkikis kisaran 5 meteran, bisa jadi lebih karena jarak ke pohon bambu saja 5 meter, belum tanahnya,” ungkapnya.
Hayumi pun berharap, Pemkot Serang segera memberikan bantuan. Ia mengaku memiliki sertifikasi tanah secara legal, namun enggan apabila ditawari pindah lokasi oleh Pemkot.
“Berharap mendapat bantuan sih, kalau pindah kayaknya berat buat kehidupan di lingkungan baru,” tandasnya.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang didapat, bantuan yang akan diberikan dari dari Pemkot Serang, Pemprov Banten, Pemerintah Pusat dan Baznas akan bervariasi. Pemkot Serang mengklasifikasikan bantuan dengan melihat tingkat kerusakannya, dengan nominal bantuan diantara Rp5 juta hingga Rp17 juta.
Adapun Pemprov Banten disebutkan akan memberikan bantuan sebesar Rp50 juta per rumah, pusat akan menggelontorkan sekitar Rp30 juta, dan Baznas sebesar Rp20 juta.
Terdapat sekitar 158 rumah warga disodorkan dalam rapat koordinasi kemarin, yang mengalami kerusakan maupun hanyut. Akan tetapi, terjadi perdebatan dalam rapat koordinasi tersebut mengenai calon penerima bantuan.
Pasalnya, didapati sejumlah rumah para penyintas bencana yang rusak maupun hanyut, melanggar aturan sempadan sungai. Mereka berada di area sempadan sungai, dan berpotensi tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Ada sejumlah opsi yang disampaikan oleh pimpinan dewan yang hadir pada saat itu, terkait dengan bantuan bagi penyintas yang rumahnya rusak maupun hanyut.
Opsi itu yakni memindahkan masyarakat yang rumahnya rusak maupun hanyut, serta mereka yang berada di bantaran maupun sempadan sungai ke Rusunawa, yang diusulkan oleh Budi Rustandi. Sedangkan opsi lainnya yaitu merelokasi ke tanah tanah yang lebih aman, yang diusulkan oleh Ratu Ria Maryana.