GELUMPAI.ID — Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS. Kamis (27/02/2025), mata uang Garuda ditutup di level Rp16.445 per dolar AS, turun 0,49%. Ini jadi posisi terburuk sejak Juni 2024.
Di saat yang sama, indeks dolar AS (DXY) naik 0,15% ke level 106,57. Kenaikan ini sejalan dengan ekspektasi pasar yang menanti data inflasi PCE AS malam nanti.
Sinyal dari The Fed makin jelas: suku bunga belum akan turun. Target inflasi 2% masih jauh dari realisasi. Sementara itu, tekanan terhadap rupiah bisa terus berlanjut, apalagi jika The Fed tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat.
Ekonom senior Raden Pardede mencoba menenangkan publik. “Sebetulnya kalau kita jujur melihatnya, rupiah tidak terlampau masalah kalaupun melemah,” ujarnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025.