Rupiah Jinak di Tangan Habibie, Dolar Terpuruk!
GELUMPAI.ID – Kabar melemahnya rupiah terhadap dolar AS kembali mencuat. Menurut data Refinitiv, pada Jumat (17/1), rupiah tercatat turun hingga Rp16.360 per dolar AS. Pelemahan ini membuat publik urban teringat pada krisis 1998, momen kelam yang akhirnya ditangani dengan apik oleh Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.
Dalam waktu singkat selama 1 tahun 5 bulan memimpin, Habibie sukses menjinakkan dolar AS. Rupiah yang sempat menyentuh level terlemah Rp16.800/US$ pada 1 Juni 1998, menguat signifikan hingga Rp7.385/US$ pada 20 Oktober 1999. Bahkan, pada 28 Juni 1999, rupiah sempat mencapai posisi terkuatnya, Rp6.550/US$.
Kebijakan Habibie yang efektif di masa itu menjadi pelajaran penting bagi pemerintahan selanjutnya. Salah satunya adalah paket restrukturisasi perbankan yang menghasilkan lahirnya bank-bank baru dengan pendanaan lebih solid, termasuk Bank Mandiri. Habibie juga memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintah, menjadikan lembaga tersebut independen dan terpercaya di mata dunia.
Langkah Penentu di Tengah Krisis
Paket restrukturisasi yang dijalankan pemerintahan Habibie pada Agustus 1998 memberi nafas baru bagi dunia perbankan Indonesia. Langkah lain yang dianggap monumental adalah memperkenalkan Undang-Undang Bank Indonesia pada 1999, menjadikan BI memiliki otoritas penuh dalam menstabilkan rupiah.
Habibie pun sukses mengembalikan kepercayaan pasar global meskipun tanpa intervensi BI secara langsung. Hasilnya, rupiah yang sempat terjun bebas berhasil bangkit, menorehkan salah satu pencapaian terbaik ekonomi Indonesia pasca-krisis.
Langkah-langkah strategis ini menjadi kisah sukses yang sulit dilupakan, sekaligus inspirasi untuk melewati tekanan ekonomi saat ini.
Sumber: CNBC Indonesia
Tinggalkan Komentar