Saat Sedang Melakukan Sidak, Budi Ngaku Kecewa Dengan Dindikbud
GELUMPAI.ID – Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, mengaku kecewa terhadap kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang. Pasalnya, sekolah di kota Serang ini masih ada yang tidak memiliki meja dan kursi, hingga sanitasi yang tidak layak.
Melihat hal tersebut, Budi pun berinisiatif untuk menyumbang 40 kursi dan meja untuk 2 kelas ke SDN Pasirhuni yang berlokasi di Kecamatan Curug, Kota Serang. Berdasarkan informasi yang diterimanya, sekolah tersebut tidak memiliki anggaran untuk membeli sarana prasarana belajar seperti meja dan kursi.
“Saya kecewa dengan kinerja Dindikbud Kota Serang, mengapa bisa ada sekolah yang luput, padahal ini fasilitas pendidikan yang seharusnya bisa dinikmati oleh semua anak-anak. Miris sekali melihat adik-adik ini belajar di lantai,” ungkapnya, usai menggelar inspeksi mendadak (sidak), Kamis (21/7).
Tak hanya itu, ia mengungkap kekecewannya karena Dindikbud seharusnya memonitoring sekolah-sekolah baik SD maupun SMP. Menurutnya, hal yang sangat diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) itu harus di prioritaskan.
“Oleh karena itu, tadi saya berinisiatif menyumbangkan 40 kursi untuk 2 kelas yang tidak mempunyai kursi dan meja. Karena adik-adik ini seharusnya dapat prasarana yang layak agar belajar bisa lebih, kalau nunggu anggaran dari Dindikbud kan lama,” tandasnya.
Budi juga melakukan sidak di SDN Kaloran, yang mana SDN tersebut memiliki sanitasi yang sangat tidak layak, dan dikhawatirkan dapat menyebarkan wabah terhadap para siswa. Ia pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Serang karena saat ini masih ada sekolah yang tidak layak untuk belajar dan sanitasi tidak memadai.
“Saya memohon maaf kepada seluruh warga Kota Serang, bahwa di Ibukota Provinsi Banten ini ternyata masih ada sanitasi yang sangat tidak layak. Dikhawatirkan ini bisa membawa wabah bagi adik-adik di sini,” ujarnya.
“Terkait sanitasi, saya minta kepada Kabid SD untuk dianggarkan di perubahan. Jangan sampai jadi wabah untuk anak-anak, padahal letak sekolah ini di tengah kota,” tambahnya.
Ia menegaskan, Dindikbud mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang hingga Kasi, harus melaksanakan monitoring ke sekolah-sekolah yang sekiranya tidak layak. Untuk kemudian hasilnya segera ditindaklanjuti, agar anak-anak di Kota Serang mendapatkan haknya, serta sarana prasarana Pendidikan harus layak.
“Saya minta para Kabid SD dan SMP, panggil semua Kepala Sekolah, rangkum apa saja keluhannya dan susun berdasarkan skala prioritas. Kemudian monitoring langsung terjun ke lapangan, agar tidak ada lagi kejadian serupa dan ini harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya.