News

Sambut Nataru, BI Banten Siapkan Uang Sejumlah 3,5 Triliun Rupiah

GELUMPAI.ID – Dalam rangka menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten telah menyiapkan uang 3,5 triliun rupiah.

BI Banten memprediksikan kebutuhan uang menjelang Nataru mencapai 2,4 triliun Rupiah, nilai kebutuhan tersebut naik hingga 14 persen dibandingkan 2021 senilai 2,0 triliun rupiah.

Meskipun  kebutuhannya hanya 2,4 triliun di tahun ini, BI menyiapkan budget hingga 3,5 triliun rupiah.

Kepala KPW BI Banten, Imaduddin Sahabat mengungkapkan, bahwa saat ini KPW Bank Indonesia Provinsi Banten melakukan persiapan untuk menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

“Seperti diketahui, dari sisi ekonomi inflasi di Banten menunjukan keberhasilan, begitu juga deflasi mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Perbaikan Ekonomi Domestik Terus Berlanjut

Dalam paparanya, pihaknya mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap bias keatas dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3 persen pada tahun 2022 dan akan tetap tinggi di tahun 2023.

“Berbagai indikator bulan Oktober 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terkahir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran dan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses  pemulihan ekonomi domestik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dari sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan tetap kuat, khususnya batu bara, CPO, besi dan baja serta ekspor jasa, seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat didukung Kebijakan Pemerintah.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi akan tetap bias ke atas dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3 persen pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap tinggi didorong oleh permintaan domestik serta kinerja ekspor tetap positif di tengah risiko lebih dalamnya perlambatan ekonomi global,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan, Divisi Perumusan dan Implementasi KEKDA, Gunawan mengatakan, bahwa Bank Indonesia bersama TPID dan juga pemerintah menghimbau bagaimana agar bisa belajar bijak bagian dari 4K nya program strategi pengendalian inflasi.

“Melalui komunikasi yang efektif, kami selalu menghimbau untuk belanja-belanja secara bijak, kalau konsumsi naik di akhir tahun karena ada event BKN itu sesuatu yang memang tidak bisa dihindari karena itu tidak diperlukan bagi perekonomian,” tandasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar