Internasional News

Sara Duterte Ancam Kontrak Pembunuh untuk Presiden Marcos Jr. Jika Terjadi Hal Buruk Padanya

Pernyataan Kontroversial

Dalam konferensi pers daring, Duterte menuduh Presiden Marcos tidak kompeten dan pembohong, serta melontarkan berbagai makian terhadapnya, istrinya, dan Ketua DPR. Saat ditanya tentang kekhawatiran terhadap keamanannya, Duterte, yang berusia 46 tahun dan berprofesi sebagai pengacara, menyebutkan adanya dugaan plot untuk membunuhnya. “Jangan khawatir tentang keamanan saya karena saya sudah berbicara dengan seseorang. Saya bilang, ‘Kalau saya terbunuh, bunuh BBM, Liza Araneta, dan Martin Romualdez. Tidak bercanda, tidak bercanda,'” ucapnya tanpa menjelaskan lebih lanjut. BBM adalah singkatan yang sering digunakan untuk merujuk kepada Presiden Marcos.

“Saya sudah memberikan perintah, ‘Kalau saya mati, jangan berhenti sampai kalian membunuh mereka,'” kata Duterte, dikutip dari Associated Press.

Respon Militer

Di tengah kekacauan politik ini, Kepala Militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner, mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Filipina yang beranggotakan 160.000 orang akan tetap netral dan menghormati institusi demokrasi serta otoritas sipil. “Kami menyerukan ketenangan dan kebulatan tekad,” ujar Brawner. “Kami mengingatkan pentingnya bersatu melawan mereka yang mencoba memecah belah bangsa Filipina.”

Duterte sendiri merupakan putri dari Rodrigo Duterte, mantan presiden yang kontroversial. Rodrigo dikenal karena kebijakan perang melawan narkoba yang menyebabkan ribuan orang tewas dan menjadi subjek investigasi oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan. Meski Rodrigo membantah memberikan izin atas pembunuhan di luar proses hukum, beberapa pernyataannya justru bertentangan dengan bantahan tersebut.

Sumber: Fox News

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar