GELUMPAI.ID — Pasukan Israel telah membunuh rata-rata satu wanita Palestina per jam di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman tanpa henti menargetkan wanita, terutama ibu, secara sistematis.
Lebih dari 12.400 wanita, termasuk 7.920 ibu, tewas dalam 582 hari. Banyak yang meninggal bersama anak-anak mereka di rumah atau tempat perlindungan.
Serangan sering menghantam kamp pengungsian dan tempat perlindungan sementara. Wanita tewas saat melarikan diri atau melindungi keluarga.
Menurut Middle East Monitor, pola ini menunjukkan penargetan wanita secara sengaja. Tujuannya menghancurkan masa depan demografis Gaza.
Pembunuhan ini termasuk genosida menurut hukum internasional. Mencegah kelahiran adalah elemen kunci kejahatan ini.
Blokade Israel memperburuk krisis bagi 60.000 wanita hamil. Malnutrisi dan kurangnya perawatan kesehatan mengancam kelangsungan hidup mereka.
Rumah sakit dan fasilitas perawatan ibu telah hancur. Obat-obatan dan pasokan penting diblokir.
Kebijakan kelaparan menargetkan ibu dan bayi. Ini menyebabkan komplikasi kesehatan parah dan kematian perlahan.
Wanita Palestina menghadapi trauma psikologis yang sangat berat. Kehilangan anak, rumah, dan rasa aman memperparah kecemasan dan depresi.
Pengungsian berulang memperdalam penderitaan mereka. Banyak yang kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar.
Komunitas internasional harus bertindak segera. Sanksi terhadap Israel sangat penting untuk menghentikan kekejaman ini.
