GELUMPAI.ID — Serangan udara Israel mengguncang Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza, pada Selasa, 13 Mei 2025. Puluhan orang tewas dan luka akibat bom yang menghantam halaman rumah sakit.
Militer Israel menyebut serangan itu menargetkan pusat komando Hamas di bawah rumah sakit. Mereka menuduh Hamas memanfaatkan warga sipil sebagai tameng.
Hamas membantah tuduhan tersebut. Mereka menyebut klaim Israel sebagai upaya menyesatkan dunia.
Saat serangan terjadi, keluarga pasien anak-anak sedang berkumpul di rumah sakit. Mereka menunggu evakuasi medis atau kedatangan anak-anak yang kembali dari perawatan di luar negeri.
Seorang kamerawan BBC menjadi korban dalam serangan tersebut. Ia selamat, namun seorang ayah di dekatnya terluka.
Mengutip laman BBC, serangan ini memperparah krisis kemanusiaan di Gaza. Anak-anak malnutrisi seperti Siwar Ashour menjadi simbol penderitaan di tengah blokade Israel.
Siwar, bayi berusia lima bulan, menderita malnutrisi akut. Matanya yang besar mencerminkan tubuhnya yang lemah.

“Siwar menghancurkan hati kami, tapi ceritanya harus dilihat dunia,” kata kamerawan BBC yang merekam kisahnya.
Najwa, ibu Siwar, berbagi pesan dari Rumah Sakit Nasser. “Saya ingin dia sembuh, bermain seperti anak lain,” ujarnya.
Siwar juga mengalami infeksi kulit dan gangguan pencernaan. Rumah sakit hanya memiliki sedikit susu formula khusus untuknya.
Evakuasi anak-anak sakit ke Yordania dan Uni Emirat Arab direncanakan dalam beberapa hari ke depan. Israel melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap orang tua yang ikut.
Asma Al-Nashash, ibu dari Abdelrahman yang kehilangan kaki akibat bom Israel, kini berada di Yordania. Ia berkomunikasi dengan anak-anaknya di Gaza melalui telepon.
Nenek anak-anak Asma, Najwa, menceritakan situasi mengerikan di Gaza. “Roket di mana-mana, makanan mahal, hidup sangat sulit,” katanya.
Asma menangis usai berbicara dengan anak-anaknya. “Saya bersyukur pada ibu saya, semoga mereka selamat,” ucapnya.
Blokade Israel memperburuk kelaparan di Gaza. Setengah juta warga terancam kelaparan akibat kurangnya pasokan makanan.