GELUMPAI.ID – Serangan udara Israel ke Gaza terus berlangsung dan menewaskan puluhan orang, sementara Menteri Pertahanan Israel mengatakan ada “kesempatan” baru untuk kesepakatan yang dapat membebaskan sandera.
Serangan Israel di Gaza kembali memakan korban, dengan puluhan orang tewas, menurut sumber medis. Menanggapi situasi ini, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan bahwa saat ini ada “kesempatan” baru untuk mencapai kesepakatan guna membebaskan para sandera yang ditahan di wilayah Palestina.
Serangan dimulai pada Rabu dini hari, ketika pesawat Israel membom sebuah gedung tempat tinggal di Beit Lahiya, dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, yang telah terkepung lebih ketat selama lebih dari dua bulan. Serangan ini menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Namun, ada kekhawatiran bahwa jumlah korban jiwa bisa lebih tinggi. Menurut laporan media lokal, sekitar 30 orang yang terlantar tinggal di rumah bertingkat keluarga Abu Tarabish sebelum serangan tersebut.
Dalam tayangan video yang dilihat oleh Al Jazeera, terlihat orang-orang menggunakan tangan kosong untuk mengangkat potongan beton besar dari reruntuhan gedung yang dibom. Satu tubuh anak ditemukan di bawah puing-puing.
“Bangunan ini telah hancur. Asap masih mengepul,” kata jurnalis Moath Kahlout yang melaporkan dari lokasi. “Karena kekurangan tim penyelamat, tetangga mencoba menarik jenazah dari bawah puing-puing.”
Serangan selanjutnya menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat yang padat penduduk, menewaskan tujuh orang, semuanya anggota keluarga yang sama.
Di Gaza City, jurnalis Iman al-Shanti, bersama suami dan tiga anaknya, juga tewas ketika Israel membom sebuah gedung tempat tinggal di kawasan Sheikh Radwan, menurut laporan media.
Seorang warga Palestina juga tewas dalam serangan bom Israel di kamp Maghazi; satu lagi tewas dalam pemboman titik pengisian daya ponsel di timur Kota Deir el-Balah, di Gaza tengah; serta dua orang tewas dalam serangan udara Israel di wilayah Al-Mawasi, barat Kota Rafah, dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa.