Siapa Itu HTS dan Kenapa Mereka Jadi Sorotan di Suriah?
GELUMPAI.ID – Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) tiba-tiba menjadi sorotan setelah memimpin faksi-faksi pemberontak di Suriah menggulingkan rezim Bashar al-Assad. Pada 8 Desember, HTS berhasil merebut ibu kota Damaskus dengan cepat, memaksa Assad melarikan diri ke Rusia. Kemenangan ini terjadi tanpa perlawanan berarti, karena pasukan pemerintah justru melarikan diri.
Dilansir dari Al Jazeera, HTS adalah kelompok terbesar dalam “Operasi Pencegahan Agresi”, yang berfungsi sebagai payung bagi berbagai faksi di Suriah, mengoordinasikan operasi militer. Dulu, HTS dikenal dengan nama Jabhat al-Nusra atau Front al-Nusra yang didirikan pada 2011 oleh Negara Islam Irak (ISI). Namun, mereka kemudian memisahkan diri dari ISI dan menyatakan kesetiaan kepada Al Qaeda.
Pada 2013, ketegangan muncul setelah ISI mendeklarasikan pembentukan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), yang berideologi keras. Pemimpin Front al-Nusra, Mohammed Al Julani, menolak bergabung dengan ISIS dan memilih tetap setia pada Al Qaeda. Namun, hubungan ini pun tak bertahan lama, dan pada 2016, Al Julani memutuskan hubungan dengan Al Qaeda untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Suriah.
Pada 2017, Front al-Nusra bergabung dengan faksi-faksi lain dan berganti nama menjadi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mengendalikan wilayah Idlib. HTS kini diperkirakan memiliki hingga 30.000 pejuang. Meski mereka berusaha menunjukkan diri sebagai kelompok independen yang tidak terhubung dengan Al Qaeda, Amerika Serikat tetap menganggap HTS sebagai bagian dari jaringan Al Qaeda.
Selain kelompok militan, HTS juga memiliki sayap sipil yang dikenal sebagai Pemerintah Keselamatan Suriah (SG), yang mengatur sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan rekonstruksi di wilayah yang mereka kuasai. Mereka mencoba menampilkan citra modern dan moderat untuk menarik dukungan internasional, tetapi tetap mempertahankan identitas Islamis untuk menjaga dukungan dari kelompok garis keras.
Meski berusaha berbeda dari gerakan ekstrem seperti ISIS dan Al Qaeda, HTS tetap menjadi kelompok yang kontroversial dan dianggap sebagai ancaman oleh beberapa pihak internasional.
Tinggalkan Komentar