GELUMPAI.ID – Kehebohan melanda lingkungan SMK 17 Agustus di Kampung Babakan Cikorosok, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Dugaan pemalsuan ijazah yang melibatkan sembilan siswa yang lulus pada tahun 2022 menciptakan ketegangan antara orang tua siswa dan pihak sekolah.
Ujen Supriatna, orang tua salah satu murid, mengungkapkan bahwa masalah ini muncul setelah anaknya melamar pekerjaan dan ijazahnya dianggap palsu oleh perusahaan. Penemuan ini kemudian memicu kecurigaan terhadap sembilan siswa lainnya.
“Ijazahnya bermasalah, dikembalikan lagi karena ada yang aneh dengan stempel dan tanda tangannya. Saya langsung ke kepala sekolah untuk memastikan,” ungkap Ujen.
Mediasi diadakan di ruang kelas setelah adanya aduan dari orang tua siswa, namun suasana memanas saat perwakilan sekolah menyampaikan pernyataan yang tidak terduga, memicu emosi orang tua siswa.
“Saat mediasi bersama pihak sekolah, ada ucapan dari perwakilan pihak sekolah yang menyulut kemarahan. Sehingga orang tua murid terpancing emosinya saat mediasi dan hampir terjadi keributan,” papar Abdul Syukur, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Pasir Tanjung.
Pasca-kejadian, orang tua siswa melaporkan dugaan pemalsuan ijazah ke Polsek Rangkasbitung untuk ditindaklanjuti. Penyelidikan masih berlangsung, menyoroti dugaan pemalsuan ijazah yang menjadi sorotan di SMK 17 Agustus Lebak.
