Squid Game Terinspirasi Kisah Nyata yang Mengerikan! Begini Ceritanya!
GELUMPAI.ID – Demam Squid Game yang melanda dunia kini membawa cerita yang lebih gelap. Kesuksesan musim kedua membuat banyak orang menggali lebih dalam asal-usul permainan dalam serial tersebut. Ternyata, ada rumor yang mengatakan jika cerita itu diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Korea, yakni Brother’s Home.
Melansir BBC, pada 1984, seorang anak kecil bernama Han Jong Sun yang berusia 8 tahun bersama saudaranya menemani sang ayah ke kota. Namun, akibat kesibukan sang ayah, anak-anak ini malah ditinggalkan di kantor polisi. Dikira aman karena dititipkan ke polisi, mereka justru diculik dan dipaksa masuk ke dalam bus.
“Kami tidak tahu ke mana kami dibawa. ‘Ayah meminta kami tunggu di sini! Ayah akan datang!’ kami menangis dan tersedu-sedu. Mereka mulai memukuli kami dan berkata kami terlalu berisik,” ujar Han.
Bus itu ternyata membawa mereka ke Hyungje Bokjiwon, sebuah pusat pembinaan masyarakat di Busan, Korea Selatan. Sayangnya, tempat itu adalah pusat penahanan brutal yang menyiksa ribuan orang. Di sana, para tahanan diperlakukan seperti budak, dipaksa bekerja di konstruksi, pertanian, dan pabrik pada 1970-1980-an. Banyak yang menderita hingga meninggal karena penyiksaan dan kekurangan gizi.
“Saya jarang punya kesempatan untuk mandi. Kutu ada di sekujur tubuh saya. Kami makan ikan busuk dan nasi jelai yang bau setiap hari, benar-benar setiap hari,” kata salah satu korban, Choi Seung Woo.
Kejadian tersebut sempat menggemparkan Busan pada 1980-an. Banyak orang tua yang melapor karena anak-anak mereka hilang tanpa jejak. Laporan mereka, sayangnya, tidak didengar hingga akhirnya pada 1987, Park In Guen, pengelola tempat itu, ditangkap. Brother’s Home pun ditutup.
Namun, meski tempat itu sudah tutup, trauma mendalam tetap menghantui para korban. Han bahkan kehilangan kontak dengan saudari dan ayahnya. Pada 2007, ia menemukan keluarganya dirawat di rumah sakit akibat trauma berat yang mereka alami. Sayangnya, tidak ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Pengelola tempat itu hanya dijatuhi hukuman dua tahun penjara atas tuduhan penggelapan subsidi negara dan meninggal pada 2016.
Tinggalkan Komentar