Internasional

Starlink Manipulasi Pemilu AS 2024? Ini Faktanya!

GELUMPAI.ID – Klaim kontroversial muncul di media sosial yang menyebut teknologi Starlink, milik Elon Musk, memanipulasi suara pada Pemilu Presiden AS 2024 untuk menguntungkan Donald Trump. Rumor ini ramai diperbincangkan setelah serangkaian unggahan di Threads menyebutkan bahwa satelit Starlink mengubah hasil suara di negara bagian penentu.

Starlink, bagian dari SpaceX milik Musk, dikenal sebagai penyedia internet berbasis satelit. Namun, kini perusahaan tersebut dituding terlibat dalam skandal pemilu.

Apa yang Dituduhkan?

Salah satu unggahan pada 10 November menulis, “Pemilih di negara bagian kunci memilih Demokrat, tapi Trump unggul? Tidak mungkin. Satelit Starlink meledak, menghancurkan bukti.” Unggahan lain menyebutkan bahwa Rusia memiliki akses ke terminal Starlink dan memanfaatkannya untuk mencurangi hasil pemilu.

Klaim ini mencuat bersamaan dengan langkah Starlink yang mendistribusikan perangkat ke daerah terdampak badai di beberapa negara bagian, termasuk Florida dan Georgia. Sebagian orang mengaitkan bantuan tersebut sebagai bukti teori konspirasi.

Apa Kata Ahli?

Meski rumor ini semakin liar, pakar dan pejabat pemilu membantah keras tuduhan tersebut. Jen Easterly, Direktur Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS, menegaskan, “Tidak ada bukti aktivitas jahat yang memengaruhi keamanan atau integritas infrastruktur pemilu.”

Hal serupa diungkap Patrick Gannon, juru bicara Dewan Pemilihan North Carolina. Ia menyebut, “Perangkat pemilu kami tidak pernah terhubung ke internet, termasuk jaringan Starlink.” Gannon juga memastikan bahwa sistem pemilu dilengkapi enkripsi untuk mencegah manipulasi data.

Starlink, Elon Musk, dan Kontroversi

Teori konspirasi ini tak lepas dari nama besar Elon Musk. Menurut Mike Rothschild, pakar teori konspirasi, “Starlink ditargetkan karena Musk pemiliknya, bukan karena teknologinya.” Ia menambahkan bahwa teori semacam ini sering muncul sebagai reaksi dari kelompok yang tidak menerima hasil pemilu.

Di sisi lain, Michael Specter, pakar keamanan pemilu dari Georgia Tech, menjelaskan bahwa sistem pemilu memiliki banyak lapisan keamanan, seperti audit risiko dan sertifikasi hasil, sehingga sangat sulit untuk dimanipulasi.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar