GELUMPAI.ID — Stasiun Pasar Senen mulai dipadati pemudik pada pekan ketiga Ramadan 1446 Hijriah. Abdul Rohim, 45 tahun, bersama istri dan anaknya, sudah tiba di stasiun sejak pukul 17.00 WIB. Mereka sengaja datang lebih awal untuk menikmati suasana berbuka puasa di tengah keramaian.
“Alhamdulillah, tahun ini ada rezekinya, bisa bersilaturahmi dengan keluarga di Surabaya,” kata Abdul. Tahun ini, ia dan keluarganya bisa mudik setelah dua tahun absen. Meski kereta mereka baru berangkat pukul 21.00 WIB, mereka sudah duduk di kursi tunggu. Istri Abdul pun terlihat menyiapkan mie goreng di wadah misting berwarna biru, untuk berbuka puasa sambil menunggu kereta.
Kondisi serupa terlihat pada keluarga Ilyas, 39 tahun, yang duduk melingkar menunggu waktu berbuka. “Saya pulang ini sama anak istri, mertua juga ikut,” ujar Ilyas. Pemudik asal Kendal, Jawa Tengah ini merasa bersyukur tahun ini bisa mudik karena sistem kerja fleksibel. “Liburnya lebih panjang dari biasanya, jadi mumpung-mumpung bisa bersilaturahmi,” tambahnya.
Pantauan Tempo pada pukul 18.00 WIB menunjukkan Stasiun Senen semakin ramai. Beberapa pemudik duduk di kursi tunggu, sementara lainnya memilih duduk di lantai dekat dinding kaca. Bahkan, ada yang menunggu di halaman depan stasiun.
Manajer Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyebutkan ada 38.063 pemudik yang berangkat dari Jakarta pada hari itu. “Sebanyak 26.033 pemudik berangkat dari Stasiun Senen,” katanya. Ia menambahkan bahwa jumlah ini melebihi kapasitas normal berkat tambahan kapasitas kursi berdiri.
Total perjalanan kereta jarak jauh dari Daop 1 Jakarta selama mudik Lebaran tahun ini mencapai 1.858 perjalanan dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 1.034.928 kursi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 651.971 tiket sudah terjual dengan tingkat okupansi sebesar 63 persen. KAI juga menyiapkan 362 kereta tambahan dengan kapasitas 182.620 kursi.
Ixfan memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 28 dan 29 Maret 2025 dengan okupansi di kedua stasiun mencapai 100 persen. Sementara itu, arus balik diperkirakan akan melonjak mulai 2-8 April 2025, dengan lebih dari 40 ribu penumpang diperkirakan akan tiba di Jakarta setiap harinya.
