GELUMPAI.ID – Suriah mengalami pemadaman listrik nasional yang membuat warganya panik. Kejadian ini terjadi Selasa (1/4/2025) malam dan langsung menimbulkan berbagai spekulasi di media sosial.
Menurut pernyataan resmi pemerintah, gangguan ini bukan akibat serangan, melainkan masalah teknis pada sistem kelistrikan. “Pemadaman listrik nasional di Suriah adalah akibat dari kesalahan teknis dalam sistem kelistrikan. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki masalah dan memulihkan listrik secepat mungkin,” ujar Direktur Badan Umum untuk Transmisi dan Distribusi Listrik, Khaled Abu Dai, kepada kantor berita negara SANA.
Sejumlah provinsi seperti Homs, Hama, dan Tartous mulai mendapatkan kembali pasokan listrik, sementara daerah lain masih dalam proses pemulihan. Namun, bagi warga Suriah, pemadaman listrik bukan hal baru. Krisis energi di negara ini sudah berlangsung lama, dengan suplai listrik hanya tersedia sekitar 2-3 jam per hari di beberapa wilayah.
Suriah sebelumnya mengandalkan Iran untuk pasokan minyak guna pembangkit listriknya. Namun, setelah rezim Bashar al-Assad tumbang pada Desember 2024 dalam serangan kilat oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), aliran minyak dari Iran terhenti. Pemerintah sementara di bawah Presiden Ahmed al-Sharaa kini mencoba berbagai cara untuk mengatasi krisis energi ini, termasuk mengimpor listrik dari Yordania dan mendatangkan kapal pembangkit listrik dari Turki serta Qatar.
Kondisi ini semakin diperparah oleh serangan udara Israel yang menghantam infrastruktur utama Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Sejak al-Assad digulingkan, Israel semakin agresif dalam melancarkan serangan, terutama di wilayah yang dianggap sebagai basis Iran dan Hizbullah.
Sementara itu, jutaan warga Suriah masih berjuang untuk mendapatkan akses listrik yang stabil. Panel surya dan generator pribadi menjadi solusi mahal yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Bagi sebagian besar warga, gelapnya malam sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.