Taliban Larang Pembangunan Jendela di Rumah Perempuan, Ini Alasannya!
GELUMPAI.ID – Pemimpin tertinggi Taliban baru-baru ini mengeluarkan dekret kontroversial yang melarang pembangunan jendela di bangunan tempat tinggal perempuan Afghanistan. Tidak hanya itu, pemilik rumah juga diwajibkan menutup jendela yang sudah ada sebelumnya.
Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, menyampaikan bahwa bangunan baru dilarang memiliki jendela yang memungkinkan pandangan langsung ke halaman, dapur, sumur, atau area lain yang biasanya digunakan oleh perempuan.
“Melihat perempuan bekerja di dapur, di halaman, atau mengambil air dari sumur dapat memicu tindakan tidak senonoh,” bunyi dekret yang diposting Mujahid di platform media sosial X, seperti dikutip AFP, Minggu (29/12).
Aturan Super Ketat untuk Privasi Rumah Tangga
Dalam dekret tersebut, otoritas kota dan departemen terkait diperintahkan untuk mengawasi konstruksi baru guna memastikan aturan ini diterapkan. Jika ditemukan pelanggaran, pemilik rumah diarahkan untuk membangun dinding atau menutup pandangan sebagai upaya “menghindari gangguan terhadap tetangga.”
Pengetatan Hak Perempuan
Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021, aturan-aturan yang menyasar perempuan semakin diperketat. Dilansir CNN Indonesia, perempuan kini secara perlahan dihapus dari ruang publik.
Taliban telah melarang pendidikan di atas tingkat dasar untuk anak perempuan, membatasi lapangan kerja, hingga memblokir akses ke taman dan ruang publik lainnya. Bahkan, undang-undang terbaru melarang perempuan menyanyi atau membaca puisi di depan umum.
Bahkan stasiun radio dan televisi lokal juga mulai berhenti menyiarkan suara perempuan.
Klaim Taliban
Meski menuai kritik dari dunia internasional, Taliban berdalih bahwa aturan yang mereka terapkan merupakan bagian dari hukum Islam yang menjamin hak-hak perempuan dan laki-laki di Afghanistan. Namun, kenyataannya, kebijakan ini memperkuat kekhawatiran global tentang hilangnya kebebasan perempuan di negara tersebut.
Sumber: CNN Indonesia
Tinggalkan Komentar