Tech

Terdepak dari Nasdaq 100, Saham Super Micro Anjlok 8%!

GELUMPAI.ID – Setelah hanya lima bulan masuk Nasdaq 100, Super Micro Computer harus angkat kaki dari indeks bergengsi itu. Kabar ini bikin saham Super Micro anjlok 8% pada Senin, menambah tekanan pada performa saham yang kini sudah lebih dari 70% di bawah puncaknya pada Maret lalu.

Nasdaq mengumumkan pada Jumat malam bahwa Super Micro akan dicoret dari daftar Nasdaq 100. Indeks ini berisi 100 saham non-keuangan terbesar di Nasdaq dan jadi acuan utama untuk ETF populer, Invesco QQQ Trust.

Dilansir dari laporan, keluarnya Super Micro jadi bagian dari perombakan yang juga mendepak Illumina dan Moderna. Sebagai gantinya, Nasdaq memasukkan tiga nama baru: Axon Enterprise, Palantir Technologies, dan MicroStrategy, perusahaan yang nilai sahamnya terdongkrak oleh investasi besar di Bitcoin. Bahkan, saham MicroStrategy sudah naik lebih dari 500% tahun ini!

Roller Coaster Setahun Terakhir

Perjalanan Super Micro tahun ini benar-benar naik turun. Pada Maret lalu, saham mereka sempat meroket hingga menyentuh rekor tertinggi di $118,81 berkat melonjaknya permintaan server dengan prosesor AI. Kapitalisasi pasar Super Micro sempat tembus $70 miliar dan membawa perusahaan ini ke S&P 500. Tapi kini, nilai pasar mereka hanya sekitar $20 miliar, jauh di bawah rata-rata perusahaan di Nasdaq 100.

Kisruh Super Micro dimulai pada Agustus, saat mereka mengumumkan terlambat menyerahkan laporan tahunan ke SEC. Situasi makin runyam ketika firma short-seller Hindenburg Research mengungkap posisi short dan menuduh adanya bukti baru manipulasi akuntansi.

Drama Audit dan Ancaman Delisting

Pukulan telak datang pada Oktober, ketika auditor mereka, Ernst & Young, memutuskan mundur. Keputusan ini bikin saham Super Micro anjlok 33% dalam satu hari. Meski investigasi independen yang dibentuk dewan direksi tidak menemukan pelanggaran, laporan tersebut menyarankan agar perusahaan mengganti CFO mereka. Pada November, Super Micro menunjuk BDO sebagai auditor baru.

Super Micro bahkan sempat di ambang delisting dari Nasdaq untuk kedua kalinya karena keterlambatan laporan keuangan. Namun, dua minggu lalu mereka mendapatkan perpanjangan waktu hingga Februari 2025.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar