Dunia Digital

TikTok Masih Hilang dari App Store dan Play Store

GELUMPAI.ID – TikTok, aplikasi video pendek milik China, tetap tidak tersedia di Apple App Store dan Google Play Store di Amerika Serikat pada Selasa, sehari setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda larangan terhadap aplikasi tersebut selama 75 hari.

Penundaan ini terjadi di tengah meningkatnya keraguan terkait masa depan TikTok. Aplikasi ini sempat tidak dapat diakses pada Sabtu lalu, sesaat sebelum aturan yang menyatakan bahwa ByteDance, pemilik TikTok, harus menjualnya atau menghadapi larangan di AS mulai berlaku pada Minggu.

Meski layanan TikTok kembali normal setelah adanya jaminan dari Trump bahwa perusahaan dan mitranya tidak akan menghadapi denda besar untuk tetap menjalankan aplikasi tersebut, aplikasi ini belum kembali tersedia di toko aplikasi.

“TikTok dan aplikasi ByteDance lainnya tidak tersedia di negara atau wilayah Anda,” demikian pernyataan dari Apple App Store. Sementara itu, Google Play Store menampilkan pesan bahwa, “Unduhan untuk aplikasi ini dihentikan karena persyaratan hukum AS saat ini.”

Dilansir dari Reuters, analis menduga Google dan Apple mungkin sedang menunggu perlindungan tambahan sebelum melangkahi larangan yang dapat menghukum perusahaan-perusahaan tersebut karena meng-host atau mendistribusikan aplikasi TikTok.

Baik Google, Apple, maupun TikTok tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait hal ini.

Di sisi lain, mantan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada CNBC bahwa dirinya telah menghentikan upayanya untuk mengakuisisi TikTok karena kurangnya kemauan China untuk bernegosiasi. Namun, ia menyebut dirinya akan “sangat tertarik” untuk berinvestasi.

“Ide utamanya adalah mentransfer seluruh teknologi agar tidak lagi berhubungan dengan ByteDance di masa mendatang,” ujar Mnuchin. Ia juga menyebut TikTok sebagai “bisnis yang luar biasa” dengan rencana untuk membangun ulang teknologinya.

CEO General Atlantic, Bill Ford, yang juga merupakan investor TikTok, mengatakan kepada CNBC bahwa ada cara untuk mengubah kepemilikan TikTok di AS tanpa harus menjualnya. Ia menambahkan, perusahaan induk TikTok saat ini sudah 60% dimiliki oleh pemegang saham non-Cina.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar