Lifestyle Travel

Tragedi di Vang Vieng: Wisatawan Meninggal Akibat Keracunan Metanol

GELUMPAI.ID – Vang Vieng, Laos, yang selama ini dikenal sebagai surga wisata backpacker, kini menjadi sorotan dunia setelah enam turis asing dilaporkan meninggal akibat dugaan keracunan metanol. Kejadian ini terjadi di Nana Backpackers Hostel, lokasi tempat semua korban menginap sebelum ditemukan tidak sadarkan diri. Dilansir dari Reuters, dua turis asal Australia, satu warga Inggris, dua warga Denmark, dan satu warga Amerika Serikat termasuk dalam korban insiden tragis ini.

Seorang pengemudi tuk-tuk lokal yang biasa mengantar turis di area tersebut mengungkapkan kekhawatirannya. “Saya mendengar ini dari Facebook saja. Biasanya, turis di sini pesta setiap Jumat malam sampai Sabtu pagi,” ujarnya, yang meminta namanya dirahasiakan. Meski demikian, ia berharap keamanan tetap terjaga untuk warga lokal dan wisatawan.


Penyelidikan Masih Berlangsung

Menurut laporan yang dikutip dari Reuters, para korban sebelumnya mengunjungi Jaidee Bar, sebuah bar yang terletak tidak jauh dari hostel. Pihak berwenang setempat belum memberikan banyak informasi terkait kasus ini, meskipun manajer hostel dilaporkan telah ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kedutaan besar dari negara-negara korban, seperti Denmark, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, memilih untuk tidak memberikan komentar mengenai kejadian ini. Insiden ini memunculkan kembali kekhawatiran terhadap penggunaan metanol dalam produksi alkohol ilegal, sebuah praktik yang didorong oleh tekanan ekonomi dan regulasi yang lemah di Asia Tenggara.


Kekhawatiran Wisatawan dan Penduduk Lokal

Meski tragedi ini mengejutkan, beberapa wisatawan tampak tidak terlalu khawatir. Seorang turis asal Spanyol mengatakan bahwa ia tetap merasa aman meski mendengar berita tersebut. Hal serupa juga diungkapkan oleh Alice Anastasi, turis asal Australia, yang menyebut hostel-hostel kini lebih berhati-hati dalam menjual alkohol.

Namun, warga lokal merasa dampaknya cukup signifikan. Seorang operator tur mengatakan, “Bisnis kami jelas menurun sejak kejadian ini. Biasanya, banyak turis yang membeli paket tur dari kami, tapi sekarang jumlahnya jauh lebih sedikit.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar