Transformasi Golani: Mantan Pimpinan Al-Qaeda, Pemberontak di Suriah
GELUMPAI.ID – Nama Abu Mohammed al-Golani dulunya hanya dikenal di balik layar sebagai pemimpin kelompok Hisbullah di perang saudara Suriah. Kini, ia menjadi sosok paling ikonik di kalangan pemberontak setelah memutuskan hubungan dengan Al Qaeda pada 2016, merombak organisasinya, dan muncul sebagai pemimpin de facto di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak.
Transformasi ini semakin terlihat sejak kelompok yang dipimpin Golani, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) atau sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra, berhasil merebut Aleppo pekan lalu. Dalam beberapa video, Golani terlihat tampil dengan percaya diri, bahkan mengirim pesan yang menenangkan kelompok minoritas di Suriah yang selama ini takut terhadap kelompok jihad.
Dilansir dalam video yang beredar, Golani terlihat memakai seragam militer saat memimpin operasi di Aleppo. Ia memberikan arahan kepada para pejuangnya untuk melindungi warga sipil dan melarang mereka memasuki rumah-rumah warga. Pada Rabu (6/12), ia bahkan mengunjungi Benteng Aleppo ditemani seorang pejuang yang membawa bendera revolusi Suriah, simbol yang dulu dianggap bid’ah oleh Front Nusra namun kini diadopsi HTS sebagai bentuk keterbukaan terhadap oposisi arus utama Suriah.
Dalam ofensif kali ini, Golani juga menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, untuk mengeluarkan pernyataan resmi. “Golani telah lebih pintar dari Assad. Dia mereposisi dirinya, menjalin aliansi baru, dan melakukan kampanye pencitraan,” kata Joshua Landis, pakar Suriah dari University of Oklahoma.
Langkah HTS di bawah Golani ini juga mencerminkan perubahan signifikan. Aron Lund, peneliti dari Century International, menyebut bahwa HTS kini tidak lagi sekeras dulu. “Ini memang pencitraan, tapi faktanya mereka melakukan ini menunjukkan perubahan sikap. Al Qaeda dulu tak akan pernah melakukan hal seperti ini,” jelasnya.
Golani bahkan menyerukan kepada minoritas Alawit untuk melepaskan diri dari Assad dan bergabung dalam Suriah baru tanpa sekat sektarianisme. Dalam pesan yang ditujukan kepada warga Kristen di selatan Aleppo, ia menjamin keamanan mereka dan mengimbau untuk tetap tinggal di rumah, seraya menolak “propaganda perang psikologis” dari pemerintah Suriah.
Tinggalkan Komentar