Nasional Opini
Beranda » Transformasi Pendidikan Dasar: Pembelajaran Tematik Sebagai Jawaban

Transformasi Pendidikan Dasar: Pembelajaran Tematik Sebagai Jawaban

Artikel Disusun Oleh:

Annisa
Grestia Mei Juwita
Naya Fakhda Ihsania
Sasa Bila Okta Resa
Ulfah Assakinah

CO AUTOR : Dr. Dea Mustika.S.Pd.,M.Pd ([email protected].)

Dalam beberapa dekade terakhir, sistem pendidikan di Indonesia mengalami banyak perubahan, baik dari sisi kurikulum, metode pengajaran, hingga pendekatan terhadap peserta didik. Salah satu transformasi yang cukup mencolok adalah penerapan pembelajaran tematik di tingkat pendidikan dasar. Metode ini dinilai sebagai jawaban atas kebutuhan zaman yang menuntut proses belajar yang lebih terpadu, kontekstual, dan menyenangkan bagi anak-anak.

Apa Itu Pembelajaran Tematik?

Pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran ke dalam satu tema tertentu. Misalnya, dalam tema “Lingkungan”, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga alam melalui pelajaran IPA, tetapi juga dapat menulis cerita bertema lingkungan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, menghitung luas taman dalam Matematika, serta memahami peran manusia dalam menjaga bumi melalui PPKn.

Kisruh SPMB 2025, Ketua DPRD Kota Serang Sebut Ada Kegagalan Sistemik

Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik dan bermakna, sehingga anak-anak tidak mempelajari pelajaran secara terpisah-pisah, melainkan dalam satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.

Mengapa Pembelajaran Tematik Diperlukan?

Metode konvensional yang mengajarkan setiap mata pelajaran secara terpisah sering kali membuat siswa kesulitan menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, pembelajaran menjadi kaku dan kurang menarik.

Pembelajaran tematik hadir untuk menjembatani kesenjangan ini. Dengan mengaitkan pelajaran dengan tema yang dekat dengan kehidupan anak, pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan relevan. Hal ini sesuai dengan prinsip student-centered learning yang menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran.

Selain itu, pendekatan tematik juga mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas (4C). Anak-anak dilatih untuk melihat suatu persoalan dari berbagai sudut pandang, menyelesaikan masalah, dan bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Tantangan dan Harapan

Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan pembelajaran tematik juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah kesiapan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran lintas mata pelajaran. Guru dituntut untuk lebih kreatif, kolaboratif, dan mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Curhat ke Ketua MPR RI, Bupati Serang Keluhkan Tambang Ilegal dan Minta RS di Cikande

Laman: 1 2