GELUMPAI.ID – Shilo, Tepi Barat, 23 November 2024 – Aktivis pemukiman di Tepi Barat yang diduduki Israel kembali menyoroti ambisi mereka untuk mencaplok wilayah tersebut, dengan harapan besar terhadap pemerintahan Donald Trump yang baru terpilih. Sejak Netanyahu kembali memimpin pemerintahannya dengan koalisi sayap kanan nasionalis dua tahun lalu, aktivitas pemukiman Israel di wilayah ini telah berkembang pesat, mengubah lanskap sosial dan politik kawasan tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, bendera Israel mulai bermunculan di wilayah Lembah Yordan, menambah kekhawatiran di kalangan warga Palestina akan pengambilalihan penuh oleh pemukim. Aktivis pro-pemukiman, seperti Yisrael Medad, merasa optimis dengan kemenangan Trump, mengingat rekam jejaknya yang mendukung Israel, termasuk pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan sikap yang lebih lunak terhadap pemukiman.
“Harapan kami tinggi, bahkan kami merasa sedikit bersemangat,” ujar Medad, yang telah tinggal di pemukiman Shilo lebih dari empat dekade. Pemukim lainnya juga berharap Trump akan mendukung kebijakan pencaplokan Tepi Barat oleh Israel, mengingat dukungan yang mereka terima dari pejabat yang ditunjuk Trump, seperti Mike Huckabee, yang mendukung pemukiman Israel dan menyebutnya sebagai “komunitas,” bukan “pemukiman.”
Namun, tidak semua pihak yakin Trump akan mendukung langkah tersebut. Para analis mengatakan bahwa mencaplok Tepi Barat akan merusak upaya diplomatik AS dalam mendekati negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi, yang menentang klaim Israel atas wilayah tersebut.
Langkah tersebut akan semakin mempersulit solusi dua negara yang diinginkan banyak negara, termasuk Amerika Serikat, serta memperburuk konflik di Gaza dan Lebanon. Meskipun Trump telah memberi lampu hijau terhadap pembangunan pemukiman selama masa jabatannya, ia juga pernah mencoba merancang solusi dua negara yang pada akhirnya gagal.
Sementara itu, para pemimpin pemukiman seperti Bezalel Smotrich dan Israel Ganz berharap kebijakan Trump yang lebih mendukung Israel akan memungkinkan mereka untuk lebih lanjut memperluas pemukiman dan “mengembalikan kedaulatan” atas Tepi Barat. Pemukiman Israel terus berkembang, dengan hampir 6.000 hektar tanah baru yang dinyatakan sebagai tanah negara Israel pada 2024, peningkatan terbesar dalam tiga dekade terakhir.