GELUMPAI.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa China tidak akan terhindar dari tarif impor yang dikenakan terhadap produk elektronik. Pernyataan ini disampaikan setelah pemerintahannya sempat memberikan pengecualian sementara terhadap beberapa produk teknologi tinggi dari tarif “resiprokal”.
“Kami tidak akan menjadi sandera oleh negara lain, terutama negara-negara perdagangan yang bermusuhan seperti China,” ujar Trump melalui platform media sosial Truth Social.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di atas pesawat Air Force One menuju Miami, Florida, pada 12 April 2025, Trump mengumumkan bahwa tarif baru untuk semikonduktor akan diberlakukan dalam waktu dekat.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menjelaskan bahwa pengecualian terhadap produk teknologi tinggi, banyak di antaranya diproduksi di China, bersifat sementara. Ia menambahkan bahwa tarif untuk semikonduktor akan diberlakukan dalam beberapa minggu mendatang.mark
“Apa yang dilakukan [Trump] adalah mengatakan bahwa mereka [produk teknologi tinggi] dikecualikan dari tarif resiprokal, tetapi termasuk dalam tarif semikonduktor, yang kemungkinan akan diberlakukan dalam satu atau dua bulan. Jadi, ini akan segera datang,” kata Lutnick dilansir dari ABC News.
Ketegangan perdagangan antara AS dan China meningkat setelah Washington menaikkan pajak impor terhadap barang-barang China menjadi 145 persen, dan Beijing membalas dengan tarif 125 persen terhadap impor AS.
Beijing awalnya menyambut baik pengecualian yang diberikan Washington, menyebutnya sebagai “langkah kecil” ke arah yang benar, sambil menyerukan kepada pemerintahan Trump untuk “sepenuhnya membatalkan” tarif tersebut.
Dalam pemberitahuan yang dikeluarkan pada Jumat, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mencantumkan 20 kategori produk teknologi tinggi yang tidak dikenakan tarif “resiprokal”, termasuk semikonduktor, layar panel datar, dan komputer.
Namun, komentar terbaru Trump tampaknya meredam harapan akan meredanya ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Pernyataan tersebut juga menambah kebingungan yang meluas mengenai kebijakan perdagangan Trump, yang telah menciptakan ketidakpastian bagi dunia usaha dan mengguncang pasar keuangan.
“Kebingungan massal yang diciptakan oleh aliran berita yang konstan dari Gedung Putih ini membingungkan industri dan investor serta menciptakan ketidakpastian dan kekacauan besar bagi perusahaan yang mencoba merencanakan rantai pasokan, inventaris, dan permintaan,” tulis analis Wedbush, Daniel Ives, dalam catatan kepada investor pada Minggu.
