News

Trump Tunjuk Scott Bessent Sebagai Menteri Keuangan AS, Siapa Dia?

GELUMPAI.ID – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, resmi menunjuk Scott Bessent, seorang miliarder sekaligus pengelola dana lindung nilai, untuk mengisi posisi Menteri Keuangan. Keputusan ini menjadikannya pengganti Janet Yellen mulai Agustus 2025 mendatang.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Bessent dikenal sebagai mantan eksekutif di Soros Fund Management, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi pendukung kebijakan Trump. Salah satu dukungannya adalah terkait tarif dan pemotongan anggaran. Dalam artikel opini yang dipublikasikan di Fox News, Bessent menyatakan bahwa kebijakan tarif tidak bersifat inflasioner. Pernyataan ini bertentangan dengan pandangan 16 ekonom terkemuka, termasuk pemenang Nobel Ekonomi, yang meyakini bahwa penerapan tarif luas dapat memicu lonjakan harga.


Sosok Scott Bessent

Pilihan Redaksi

  • Scott Bessent: Anak Didik George Soros yang Kini Mendukung Trump
  • Kabinet Baru Trump: Kejutan Nama dari Dunia Keuangan
  • Perang Dagang Jilid II: Kebijakan Ekonomi Trump yang Kontroversial

Mengutip laporan CBS News, Bessent merupakan lulusan Universitas Yale. Awalnya bercita-cita menjadi jurnalis, namun ketika gagal mendapat posisi editor di Yale Daily News, ia memutuskan beralih ke dunia keuangan. Kesempatan magang bersama Jim Rogers, salah satu pendiri Quantum Fund dan mitra George Soros, menjadi titik awal kariernya.

“Jim bahkan memberikan saya tempat tinggal di sofa kantornya, yang sangat membantu,” ungkap Bessent kepada Yale Daily News.

Maskapai AS Lagi Goyang! Tiket Sepi, Ekonomi Ngeri

Saat ini, Bessent menjabat sebagai CEO dan Chief Investment Officer di Key Square Capital Management, sebuah dana lindung nilai yang berbasis di New York. Ia juga aktif mengajar di Universitas Yale, memberikan kuliah tentang sejarah ekonomi abad ke-20 dan dinamika dana lindung nilai.


Anak Didik Soros yang Mendukung Trump

Scott Bessent dikenal sebagai anak didik George Soros, meskipun Soros kerap dianggap kontroversial oleh kalangan konservatif. Uniknya, Trump justru menganggap pengalaman Bessent bersama Soros sebagai aset berharga.

Dilaporkan oleh Wall Street Journal (WSJ), selama bekerja di Soros Fund Management, Bessent berhasil menghasilkan hampir $1 miliar dengan bertaruh melawan yen dalam periode tiga bulan. Prestasi ini tampaknya menjadi salah satu alasan Trump begitu terkesan.

Laman: 1 2

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama