GELUMPAI.ID – Pasar kripto lagi-lagi terkejut setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru. Dampaknya langsung terasa dengan penurunan tajam harga Bitcoin dan Ethereum, yang kini berada di zona merah.
Menurut data dari CoinMarketCap, Bitcoin turun 2,48% menjadi US$83.087 dalam 24 jam terakhir. Ethereum pun tak jauh berbeda, melemah 4,49%. Koin lain seperti Solana dan Dogecoin juga mengalami penurunan, masing-masing 5,85% dan 4,83%.
Tak hanya itu, hampir semua kategori kripto menunjukkan tren penurunan serentak. DeFi, yang sebelumnya menjadi primadona, mengalami penurunan paling tajam hingga 10,15%. Sementara itu, kategori AI Agents dan Binance Smart Chain juga ambruk, masing-masing turun hampir 9% dan 8%.
Kebijakan tarif yang diumumkan Trump pada 2 April 2025 ini membawa gelombang volatilitas di pasar global. Presiden AS menyatakan tarif dasar 10% akan diberlakukan pada semua impor, dengan tarif lebih tinggi untuk negara-negara tertentu, termasuk mitra dagang utama AS. China, misalnya, akan menghadapi tarif hingga 54%, sementara Uni Eropa dan Jepang juga terkena dampak dengan tarif masing-masing 20% dan 24%.
Namun, ada yang lebih buruk bagi pasar kripto. Aurelie Barthere, analis riset di Nansen, memperkirakan kemungkinan besar harga kripto akan terus turun hingga Juni 2025. Saat ini, Bitcoin dan Ethereum sudah turun 15% dan 22% dibandingkan dengan harga tertinggi tahun ini.
Meski begitu, investor masih ragu dan memilih untuk menunggu dengan Crypto Fear & Greed Index yang terus menunjukkan “extreme fear”. Artinya, meskipun ada sedikit harapan, banyak yang lebih memilih untuk bersabar dan menunggu kejelasan.
Secara keseluruhan, ketegangan perdagangan global dan kebijakan tarif Trump semakin mempengaruhi pasar, terutama di sektor kripto. Para investor berharap setelah ketegangan ini mereda, pasar akan mulai pulih.
Sumber: CNBC Indonesia