Internasional

Tuduhan Panas: BJP Sebut AS Ganggu Stabilitas India

GELUMPAI.ID – Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri India Narendra Modi melontarkan tudingan tajam terhadap Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan elemen deep state yang disebut bekerja sama dengan jurnalis investigasi serta pemimpin oposisi Rahul Gandhi untuk mengganggu stabilitas India.

Tuduhan ini mengejutkan, mengingat hubungan India dan AS telah menguat selama dua dekade terakhir. Namun, BJP menegaskan ada agenda tertentu yang dirancang untuk melemahkan Modi dan pemerintahannya.

Dalam pernyataan resmi, BJP menyebut kelompok media Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) sebagai “alat” yang digunakan untuk menyerang Modi. Artikel OCCRP sebelumnya menyoroti dugaan kedekatan pemerintah India dengan konglomerat Adani Group. Gautam Adani dan tujuh orang lainnya baru-baru ini dituduh terlibat skema suap senilai $265 juta di AS—klaim yang disebut pihak Adani sebagai “tidak berdasar.”

BJP juga menuding bahwa laporan OCCRP tidak netral karena mendapat pendanaan dari Departemen Luar Negeri AS serta individu seperti George Soros. Sambit Patra, juru bicara nasional BJP, mengatakan dalam konferensi pers bahwa “50% pendanaan OCCRP berasal langsung dari Departemen Luar Negeri AS.”


Kritik Jurnalis dan Bantahan AS

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS membantah keras tuduhan tersebut. “Pemerintah AS memang mendukung pengembangan profesional jurnalis, namun kami sama sekali tidak memengaruhi keputusan editorial media mana pun,” tegasnya.

Putri Mantan Presiden Moon Didenda Rp178 Juta Karena DUI dan Bisnis Airbnb Ilegal

OCCRP pun ikut buka suara dan menyatakan independensi mereka. “Meskipun ada dukungan dana dari pemerintah AS, kami sepenuhnya bebas dari pengaruh editorial atau kontrol pihak luar,” ungkap perwakilan OCCRP dalam pernyataan tertulis.


Rahul Gandhi & Soros Jadi Sasaran

BJP tampaknya juga menyasar Rahul Gandhi dan filantropis George Soros dalam tudingan ini. BJP menilai keduanya terlibat dalam “agenda tersembunyi” untuk mengganggu pemerintahan Modi.

Kementerian Luar Negeri India, pihak Soros, dan partai Kongres belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut.


Tekanan Politik Meningkat

Kasus ini mencuat di tengah tekanan politik terhadap Modi, terutama setelah dakwaan terhadap Gautam Adani di AS. Parlemen India pun sempat ditangguhkan pekan lalu akibat protes oposisi yang menuntut penjelasan pemerintah terkait isu tersebut.

100 Orang dan Perusahaan di Korea Terseret Kasus Jual-Beli Soal Ujian Masuk

Laman: 1 2

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama