News

Tumpukan Sampah di Jembatan Penghubung Kecamatan Pontang dan Tirtayasa Tak Enak Dipandang

GELUMPAI.ID – Jembatan penghubung antara Kecamatan Pontang dan Kecamatan Tirtayasa kembali terjadi penumpukan sampah. Kondisi tersebut membuat pengguna jalan mengeluh akan hal itu.

Belum lagi pemandangan yang kurang enak dilihat setiap pagi selalu di suguhkan.

Tingkat kesadaran akan sampah yang masih rendah membuat sampah di pinggir jembatan tak kunjung usai sampai saat ini.

Akibatnya, jembatan yang di bawahnya dialiri Sungai Kalimati yang baru dinormalisasi itu tampak kumuh dan tidak sedap di pandang dan mencemari lingkungan.

Ahmad Yani, salah satu warga setempat mengatakan banyaknya sampah karena di bawah jembatan dulunya merupakan tempat pembuangan sampah.

Namun tidak terkelola dengan baik, sehingga banyak yang membuang sampah di pinggir jembatan.

“Sudah biasa warga buang sampah di situ karena sudah tidak ada tempat pembuangan sampah akhir,” kata Ahmad Yani usai di temui dilokasi (8/2/2022).

Ia mengaku, yang membuang sampah di jembatan bukan hanya warga setempat, melainkan warga luar Pontang dan para pedagang di pasar Pontang.

“Biasanya ada aja yang membuang sampah berkarung-karung, lalu dilempar gitu dari mobil dan ada juga yang memakai motor, itu buangnya larut malam jam 12an,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pontang, Ardiman menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah.

Sehingga hal ini membuat pemandangan di sekitar jembatan tidak sedap di pandang.

“Persoalan sampah yang dibuang di jembatan Pontang ini harus segera diatasi, dan harus ada tindakan. Karena setiap hari,‎ volume sampah rumah tangga tersebut semakin banyak dan mencemari sungai dan terkesan kumuh,” katanya.

Ia pun menekankan bahwa sampah ini merupakan PR bersama dan perlu ada koordinasi dari Pemkab dan pihak kecamatan untuk mengatasi permasalahan sampah yang tak kunjung usai.

“Saya berharap ke depan punya tempat pembuangan sampah akhir sehingga masyarakat di Desa Pontang tidak buang sembarangan, dan perlu adanya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang indah,” tandasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar