Unilever Lepas Bisnis Es Krim Senilai Rp 7 Triliun
GELUMPAI.ID – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengungkapkan alasan di balik keputusan mereka untuk menjual bisnis es krim-nya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia dengan nilai transaksi Rp 7 triliun.
Manajemen Unilever menjelaskan, langkah tersebut diambil agar perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis inti mereka. Pasalnya, mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di produk es krim memerlukan waktu, sumber daya, dan biaya yang tinggi, yang pada akhirnya dapat mengurangi investasi di grup bisnis inti yang lebih menguntungkan.
“Dengan berfokus pada bisnis inti, Unilever percaya dapat mengurangi risiko terkait operasi bisnis es krim di masa depan,” tulis manajemen Unilever dalam keterbukaan informasi di BEI, yang dikutip oleh Holopis.com, Minggu (8/12).
Bisnis es krim sendiri menyumbang sekitar 9,5 persen dari total pendapatan Unilever pada 2023. Pangsa pasar UNVR dalam penjualan es krim juga tercatat turun dari 69,2 persen pada 2019 menjadi 61,9 persen per September 2024.
Selain itu, bisnis es krim membutuhkan modal tinggi, dengan capital expenditure (capex) yang mencapai 8 persen dari penjualan dalam lima tahun terakhir. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan total belanja modal perusahaan yang hanya sekitar 3 persen.
“Potensi pertumbuhan bisnis es krim akan lebih baik jika dijalankan di bawah struktur kepemilikan yang berbeda,” ungkap manajemen Unilever, menambahkan bahwa karakteristik bisnis es krim berbeda dengan bisnis inti mereka.
Rencana selanjutnya, Unilever berencana untuk mendistribusikan hasil bersih dari penjualan bisnis es krim ini kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Transaksi ini juga diharapkan dapat memperbaiki posisi kas perusahaan dan mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman eksternal.
Unilever menjual bisnis es krimnya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia pada 22 November 2024. Nilai transaksi tersebut senilai Rp 7 triliun, yang tidak termasuk pajak, mencakup aset tetap Rp 2,55 triliun dan nilai buku bersih Rp 1,99 triliun per 30 September 2024. Nilai persediaan tercatat sebesar Rp 172,79 miliar.
Tinggalkan Komentar