Bisnis & Ekonomi

UPDATE PHK Massal Sritex: Jumlah Korban Ternyata Capai 11.025 Orang!

GELUMPAI.ID — Jumlah pegawai yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh grup Sritex terus meningkat. Data terbaru mengungkapkan, hingga Februari 2025, total korban PHK mencapai 11.025 orang, lebih tinggi dari angka sebelumnya yang tercatat sebanyak 10.665 pekerja.

Pemerintah mencatat bahwa sebagian besar pemutusan hubungan kerja ini terjadi di PT Bitratex Industries Semarang. Menurut kurator yang menangani proses pailit Sritex, pada awal tahun 2025, terdapat 1.081 pekerja dari perusahaan ini yang terpaksa di-PHK.

“Kasus Bitratex ini memang akhirnya pekerja yang meminta di-PHK karena mereka membutuhkan kepastian,” ungkap Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (11/3/2025).

Meskipun sebagian pekerja memilih di-PHK untuk mendapatkan pesangon lebih cepat, ada juga yang berharap untuk tetap bekerja. Kemnaker terus berkoordinasi dengan serikat pekerja dan pihak terkait lainnya untuk mendata pekerja yang siap kembali bekerja.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian dan kurator terkait pendataan ulang pekerja untuk rencana penempatan kembali,” tambah Yassierli.

Trump Tegaskan China Tak Akan Lepas dari Tarif Impor Elektronik

Namun, dia menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan kurator yang telah mendapatkan mandat dari pengadilan. “Kurator berkomitmen untuk mempercepat proses ini. Jika memungkinkan, aset Sritex masih bisa dimanfaatkan dengan skema sewa, sehingga pekerja bisa kembali bekerja,” jelasnya.

Yassierli juga menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya aksi korporasi yang akan dilakukan oleh kurator dalam waktu dekat.

Sumber: CNBC Indonesia

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama