GELUMPAI.ID – Max Verstappen mengungkapkan bahwa ia sangat marah dan hampir menghancurkan kamarnya setelah mengalami kualifikasi yang buruk pada Grand Prix Sao Paulo, F1 2023.
Verstappen, yang memulai kualifikasi tahun lalu di Brasil dari posisi ke-12, harus mundur ke posisi ke-17 akibat penalti karena melampaui batas jumlah mesin dengan mengganti unit tenaga di mobil Red Bull-nya.
Dengan rival gelar, Lando Norris, meraih pole position, Verstappen pun tidak bisa menyembunyikan kemarahannya terhadap hasil kualifikasi yang mengecewakan tersebut. Namun, di tengah amarahnya, Verstappen akhirnya berhasil menenangkan diri berkat bantuan ayahnya, Jos Verstappen.
“Saya sangat kesal dengan kualifikasi,” kata Verstappen dalam podcast Talking Bull.
“Saya ingin menghancurkan kamar saya, tapi saat saya masuk ke kamar, ayah saya sudah duduk di sana.”
Ketika ditanya apakah ayahnya yang sudah menghancurkan kamar, Verstappen menjawab, “Tidak, dia yang justru tenang. Dia sangat tenang. Saya begitu marah, dan melihat dia yang sangat tenang, itu malah menenangkan saya.”
‘Banyak wajah sedih’ di Red Bull
Meskipun merasa marah, Verstappen kemudian menampilkan performa luar biasa dengan meraih kemenangan luar biasa, naik dari posisi ke-17 di grid untuk menjuarai balapan yang penuh cuaca hujan. Kemenangan ini membuatnya semakin dekat meraih gelar juara dunia keempatnya, yang ia raih di balapan selanjutnya di Las Vegas.
“Ketika saya memikirkan hari itu, saya juga merasakannya di kantor saat persiapan sebelum balapan, karena semuanya terjadi pada hari yang sama. Ada banyak wajah sedih,” ungkap Verstappen.
“Kamu mulai dari P17, rival utama mulai dari posisi pertama, jadi bisa jadi ayunan poin besar dalam kejuaraan. Jadi semua orang juga cukup gugup.”
“Namun kemudian turun hujan. Hari itu basah. Saya melompat ke mobil. Tentu saja saya suka kondisi basah, saya suka hujan, tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi atau bisa terjadi, karena pada saat yang sama kamu bisa saja disingkirkan atau spin di trek sendiri karena cuaca sulit.”