News

Viral Polisi China Diduga Halangi Pemuda Uzbekistan untuk Salat, Benarkah?

GELUMPAI.ID – Sebuah video yang menggambarkan seorang petugas Kepolisian China yang diduga tengah menghalangi penonton asal Uzbekistan untuk salat, beredar di sosial media.

Dalam video dan pemberitaan yang beredar, disebutkan bahwa pihak Kepolisian China ‘mengganggu’ salat dari pria yang diduga berasal dari Uzbekistan.

Peristiwa itu terjadi di salah satu stadion tempat digelarnya Asian Games. Nampak sang Polisi beberapa kali menyentuh pemuda yang tengah salat itu.

Hingga akhirnya ketika sang Polisi menahan gerakan rukuk dari sang pemuda, perekam video mendatangi Polisi itu, dan meminta agar tidak menyentuh sang pemuda.

Antara perekam video dengan petugas Kepolisian China, kurang terjalin komunikasi yang baik. Pasalnya, perekam video menggunakan bahasa Inggris, sedangkan sang Polisi menggunakan bahasa Mandarin.

Terdengar sang perekam video meminta waktu satu menit, agar pemuda Uzbekistan itu dapat menyelesaikan salatnya.

Selain itu, di akhir video terdengar pula kalimat dari perekam yang mengatakan bahwa di stadion tidak ada tempat beribadah.

“In the stadion, no pray room (di dalam stadion tidak ada tempat beribadah),” ujar sang perekam.

Namun, apa yang sebenarnya disampaikan oleh petugas Polisi tersebut sebenarnya?

Salah satu warganet pada unggahan Instagram mengenai video itu, mengatakan bahwa sang petugas Polisi mengatakan bahwa pihak penyelenggara telah menyediakan ruang khusus untuk beribadah di dalam.

Warganet dengan nama akun Instagram @grandyalnajib, menuturkan bahwa petugas Polisi menyampaikan jika di dalam stadion sudah disediakan ruang beribadah.

“Dia (petugas Polisi) bilang 体育馆里面有清真寺 (ada masjid di dalam stadion),” tulisnya.

Ia mengatakan, nama ruangan untuk beribadah tersebut adalah 宗教活动 yang berarti ‘Kegiatan Keagamaan’.

Tim Gelumpai pun mencoba melakukan alih bahasa menggunakan fitur voice milik Google Translate. Hasil yang ditangkap oleh Google memang memiliki arti ‘Kegiatan keagamaan dilarang di tempat olahraga’.

Tim Gelumpai mencoba mengonfirmasi kepada akun @grandyalnajib melalui fitur Direct Message, atas hasil alih bahasa tersebut.

Ia pun menjelaskan bahwa terdapat perbedaan nada yang ditangkap oleh Google, yakni pada kata 禁止 (Jìnzhǐ), yang seharusnya menggunakan kata 清室 (Qīng shì).

Ketika Tim Gelumpai mencoba menggunakan kata tersebut, dengan rangkaian kalimat yang ditangkap oleh Google, memang memiliki hasil yang berbeda.

Arti dari kalimat yang disampaikan menjadi ‘Tempat olahraga tersebut digunakan untuk kegiatan keagamaan’.

Jadi, untuk Sobat Getizen yang paham dan cakap berbahasa Mandarin, mungkin bisa menyampaikan juga sebenarnya apa sih yang disampaikan oleh pak Polisi itu?

Apakah benar ia melarang pemuda Uzbekistan untuk salat? Atau ingin mengarahkan ke tempat yang lebih layak untuk dipakai salat?

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar