Wacana Libur Ramadan Sebulan, Begini Respon Publik
GELUMPAI.ID – Rencana meliburkan sekolah selama bulan Ramadan 2025 memunculkan beragam pendapat di masyarakat. Wacana ini dilontarkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi’i dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2024.
Meski belum ada keputusan resmi, sejumlah pihak mulai memberikan pandangan, termasuk pengamat pendidikan dan anggota legislatif.
Banyak Pendapat, Banyak PR
Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Semarang, Edi Subkhan, menilai pemerintah perlu hati-hati. Ia menyebut, kebijakan ini rawan menciptakan ketidaknyamanan bagi siswa non-muslim.
“Momentum Ramadan hanya dirasakan siswa muslim. Jangan sampai kebijakan ini menciptakan diskriminasi,” ujarnya.
Edi juga menyoroti perlunya integrasi kurikulum jika libur selama sebulan dijalankan. Menurutnya, kegiatan agama yang difokuskan selama Ramadan butuh pendampingan kurikulum yang tepat tanpa mengorbankan pelajaran lain.
Senada, anggota Komisi X DPR, Ledia Hanifa Amaliah, mengingatkan soal target pembelajaran. Ia menyebut ada potensi hambatan jika kebijakan ini diterapkan secara instan.
“Masih banyak yang perlu dikaji lebih dalam. Harus ada analisis sisi positif dan negatifnya,” kata Ledia.
Namun, ia optimistis sekolah mampu beradaptasi jika kebijakan jadi diterapkan. “Pihak sekolah harus kreatif. Seimbangkan antara akademis dan aktivitas ibadah,” sarannya.
Menteri: Ramadan Tak Perlu Meliburkan Total
Berbeda dengan beberapa pendapat tadi, Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menilai ide libur penuh tidak relevan.
“Saya kira nggak perlu. Konsepnya belum jelas dan libur penuh justru kurang produktif,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu.
Menurutnya, puasa tidak semestinya menghentikan kegiatan pembelajaran. Sebaliknya, justru mendorong siswa mengelola aktivitas sehari-hari dengan lebih disiplin.
Ia juga menyoroti opsi libur parsial yang tengah dibahas Kementerian Pendidikan. Opsi ini dianggap lebih proporsional dibandingkan dengan skema libur total.
Tiga Pilihan, Mana yang Tepat?
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan tiga opsi.
Tinggalkan Komentar