GELUMPAI.ID – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, menjadi pembicara dalam salah satu sesi talkshow pada acara Future of Beauty Summit 2025 yang diinisiasi oleh Female Daily. Dalam kesempatan tersebut, Wamenekraf Irene memberikan apresiasi terhadap acara yang mencetuskan inovasi, solusi, dan kolaborasi untuk mendorong perubahan ekonomi kreatif yang memengaruhi perilaku konsumen masa kini dan masa depan.
Future of Beauty Summit 2025 merupakan forum tahunan yang bertujuan membangun networking dan kolaborasi bagi para profesional di industri kecantikan Indonesia. Mengangkat tema Forging The Next Chapter of Indonesia’s Beauty Industry, Female Daily berupaya untuk menciptakan ekosistem kecantikan yang solid yang dapat menjembatani inovasi, komunitas, dan bisnis kecantikan agar terus berkembang.
“Beauty bisa masuk dalam subsektor ekonomi kreatif seperti fesyen. Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara yang bagus dan terarah seperti ini. Beauty brand bisa bertemu untuk kolaborasi bareng ikut workshop and talkshow untuk menambah skill set dan mempersiapkan kemajuan brand-brand kecantikan lokal meski ada perubahan ekonomi yang fluktuatif dan taste dari masyarakat sebagai konsumen,” kata Wamenekraf Irene saat menjadi pembicara di acara Future of Beauty Summit 2025 sesi How Economic Changes Shape Consumer Behavior in Beauty Industry di The Westin, Jakarta, pada Senin, 17 Februari 2025.
Wamenekraf Irene mendefinisikan bahwa industri kecantikan lokal harus mengamankan pasar domestik dan produk kosmetik Indonesia juga harus dikenal go global. Dengan kata lain, industri kecantikan tak hanya menjadi raja di negeri sendiri, tetapi juga merambah ke seluruh dunia.
“Tren baru, inovasi produk, hingga aktivitas yang eksploratif mampu mendukung industri kecantikan terus tumbuh dan maju. Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif berupaya menyelaraskan langkah kerja sama dengan kementerian-kementerian lain. Bersama Kementerian Perdagangan, kami sudah bicara terkait ekspor impor. Sementara dengan Kementerian Perindustrian dan Dewan Ekonomi Nasional ada beberapa special profit zone yang sudah dikembangkan untuk mendukung hilirisasi end to end yang bisa bantu investor,” ungkap Wamenekraf Irene.